Trojan satu ini sempat menghebohkan industry keuangan, terutama perbankan. Malware perbankan Carberp awalnya beredar di Negara bekas wilayah Uni Sovyet, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Malware berkategori Trojan ini dikembangkan dan digunakan untuk mencuri data perbankan. Source code dari Malware tersebut baru-baru ini dilaporkan telah dilepas dengan harga US $5,000. Peristiwa ini tentu sangat mengkhawatirkan karena kemungkinan malware tersebut akan dikembangkan lebih jauh dengan kemampuan yang lebih canggih atau bahkan dilengkapi dengan kemampuan lain oleh sang pemilik baru.
Kewaspadaan user sangat penting menghadapi kondisi terebut karena kita tidak pernah tahu apakah kita akan menjadi korban berikutnya. Salah satu upaya kesiapan user adalah dengan melengkapi komputer dengan aplikasi keamanan.
ESET Senior Research Fellow David Harley dalam sebuah wawancara dengan Infosecurity Magazine, “peredaran source code dari malware yang canggih selalu menjadi berita buruk bagi banyak pihak. Jika hal itu terjadi, bisa diasumsikan akan ada pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk menciptakan varian baru, dan sekaligus menjadi ujian juga bagi kemampuan heuristic yang dimiliki oleh software keamanan.”
Saat Trojan Carberp menyebar, prevalensi malware di Internet Rusia beberapa waktu yang lalu, mendadak menjadi tinggi.
Prevalensi Malware Indonesia
Secara umum untuk kawasan ASEAN, prevalensi malware komputer yang penyebarannya memanfaatkan internet sebagai media mengalami peningkatan. Peningkatan terendah dialami Thailand dengan 1.41%, dan peningkatan tertinggi dialami oleh Filipina dengan 4.17% sedagkan untuk Indonesia sendiri peningkatan yang dialami relatif kecil yaitu 1.95%.
Hasil akhir, angka prevalensi Malware dimasing-masing Negara di kawasan Asia Tenggara tertinggi masih dialami oleh Laos dengan 24,46% diikuti Indonesia dengan 18.83% dan terrendah dengan 7.79% yaitu Malaysia. Gambar berikut ini memberikan gambaran detil tentang prevalensi di wilayah Asia Tenggara.
Sedangkan malware yang beredar di Indonesia selama Juni 2013 didominasi oleh malware lama dengan Ramnit yang rupanya menjadi malware yang sulit dihalau. Apa saja malware yang beredar di Indonesia selama Juni 2013 dan seberapa besar presentasenya, bisa dilihat pada grafik berikut:
Sementara itu Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia menyampaikan, “Ramnit adalah malware lama, Ramnit.A pertama teridentifikasi oleh ESET pada pertengahan 2010, dan hingga kini masih banyak beredar. Ramnit di Indonesia umumnya dikarenakan kesadaran akan keamanan data yang sangat rendah. Selain itu keamanan komputer milik user juga sangat longgar, tidak dilengkapi dengan software keamanan yang memiliki fitur realtime update sehingga Ramnit mudah menular melalui media portable maupun jaringan.”
“Dengan teridentifikasinya Ramnit dan database ter-update secara realtime, maka pengguna ESET tentu akan terlindungi dari malware yang merepotkan ini.”