Kombinasi celah keamanan yang relatif lemah, pergeseran pola penggunaan perangkat dan perilaku yang cenderung mengesampingkan aspek keamanan menjadikan Android semakin rawan. Menurut laporan yang dilansir Juniper Network, sampai dengan Maret 2013 prevalensi serangan ke Android mencapai angka 92%.
Untuk melindungi agar perangkat Android terhindar dari resiko terinfeksi malware, ESET Indonesia merekomendasikan langkah berikut ini.
1. Install selalu update terbaru
Pastikan untuk melakukan patch menggunakan software yang asli di perangkat Android Anda. Perhatikan juga software seperti Java dan Flash, yang menyediakan fitur updatenya sendiri, di luar update sistem operasi biasa. Belakangan Java juga menjadi target cybercrime dan menimbulkan banyak komputer yang terinfeksi.
2. Jaga jangan sampai hilang
Tablet dan smartphone termasuk kategori perangkat mobile yang menarik perhatian pencuri jadi jangan biarkan berada jauh dari jangkauan Anda. Selain bernilai, di perangkat tersebut juga tersimpan data penting sehingga perlu juga untuk mengaktifkan sistem pelacak menggunakan 3G atau fitur GPS yang kini terdapat di banyak tablet. Dengan demikian Anda bisa melakukan penguncian dari jarak jauh, melacak lokasi keberadaan, jika perangkat milik Anda hilang atau dicuri. Fitur Antimaling menjadi fasilitas sangat menguntungkan dan tidak terpisahkan dari antivirusnya.
3. Back-up, back-up, back-up
Tentu saja kita tidak berharap hal buruk terjadi pada perangkat Tablet atau smartphone kita, tetapi jika itu harus terjadi, data kita tetap aman. Oleh sebab itu melakukan back-up semua data sangat penting. Kita bisa memanfaatkan fasilitas berbasis cloud, maupun memback-up di perangkat lain seperti USB, atau external HD.
4. Pertimbangkan dulu sebelum menginstall
Semakin banyak aplikasi yang kita miliki, semakin banyak pula potensi adanya celah yang dijadikan akses oleh penyusup. Jika harus menginstal sesuatu, pastikan aplikasi tersebut berasal dari sumber resmi. Jangan menginstal dari situs-situs pihak ketiga yang sistem keamanannya cenderung longgar dan berpotensi meloloskan aplikasi jahat.
5. Aktifkan setup keamanan di jejaring sosial
Untuk mencegah seseorang mencuri dan menyalahgunakan data pribadi, beberapa jejaring, seperti Facebook, menyediakan sistem untuk memberitahu user saat seseorang mencoba mengakses akun Anda dari perangkat yang tidak dikenal. Aktifkan setup keamanan di akun Facebook Anda
6. Software keamanan
Ada sejumlah aplikasi berbahaya yang potensial tumbuh di tablet. Vendor tablet akan memeriksa perangkat lunak untuk mencari aplikasi berbahaya sebelum dilepas ke pasar. Sementara ada juga yang bisa menginstal perangkat lunak secara langsung.
Pada kasus ini, selalu ada kemungkinan adanya aplikasi berbahaya yang menyelinap melalui proses screening. Banyak vendor antimalware, termasuk ESET, sekarang menawarkan software keamanan yang bisa bekerja pada sistem operasi tablet dengan kemampuan antivirus dan antimaling yang menyatu dalam softwarenya.
Tidak ada sistem operasi yang bebas dari ancaman, karena fungsinya itu, maka sistem operasi dimanapun pasti akan menjadi sasaran. Tapi bukan berarti juga Anda harus menjadi korban. Dengan kehati-hatian, pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang masalah keamanan secara umum, dilengkapi dengan software keamanan, maka dengan mudah Anda bisa mengoperasikan, memanage perangkat milik Anda dan, dapat mengurangi resiko infiltrasi secara signifikan di platform yang Anda gunakan.