Tidak peduli di rumah atau sekolah, keamanan siber memiliki peran penting dalam kehidupan siswa. Terlebih lagi situasi saat ini menuntut siswa untuk pindah ke ruang belajar digital, menyebabkan mereka menghabiskan lebih banyak waktu online setiap harinya. Bahkan ketika guru dan orang tua berusaha keras untuk memastikan keamanan maksimum di ruang belajar virtual saat ini, masih ada celah yang mungkin membuat mereka mendapat masalah.
Merupakan tanggung jawab ekstra orang tua dan guru untuk mengawasi anak-anak dan melindungi mereka dari insiden yang tidak diinginkan melalui tip dan nasihat yang bermanfaat. Di sini ESET membantu Anda dengan mendiskusikan beberapa area penting yang perlu dilihat siswa dan tip keamanan siber penting untuk memastikan pengalaman belajar online yang aman.
Baca juga: Alasan Kenapa Orang Cenderung Mudah Tertipu online |
1. Gunakan situs web dan aplikasi terenkripsi
Enkripsi adalah cara terbaik untuk melindungi data apa pun yang dikirim secara online. Ini membawa kebutuhan untuk menggunakan situs web dan alat yang mengenkripsi data untuk melindungi dari pengintai jaringan, peretas, dan pihak ketiga.
Oleh karena itu, gunakan hanya situs web dengan URL yang dimulai dengan “https” untuk melindungi dari kebocoran data. Selain itu, sempatkanlah untuk melihat kebijakan privasi aplikasi sebelum mulai menggunakannya.
2. Buat kata sandi yang unik dan kuat
Inisiatif yang baik jika telah memiliki password manager atau pengelola kata sandi untuk membuat kata sandi rumit ketika anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk online.
Peretas dapat memecahkan kata sandi yang lemah dalam milidetik dan data sensitif siswa akan berisiko. Jadi berinvestasi untuk membuat dan memiliki kata sandi yang unik dan kuat untuk semua akun yang dibuat secara online sudah menjadi keharusan.
3. Jangan sembarang mengklik
Ini adalah tip atau saran yang cukup sederhana namun penting yang dapat diberikan kepada siswa yang menghabiskan waktu secara online. Mereka harus berpikir dua kali sebelum mengeklik atau memeriksa ulang tentang apa yang akan mereka klik dan mengetahui apakah perlu atau aman untuk melakukannya.
Jangan pernah mengklik tautan mencurigakan yang dikirim oleh orang asing dan jangan membalas pesan dari sumber yang tidak dikenal.
4. Berhati-hatilah dengan apa yang dibagikan
Anak-anak harus bertanggung jawab tentang apa yang mereka bagikan secara online karena dampaknya terkadang besar.
Misalnya, kesalahan sederhana seperti memposting gambar SIM setelah lulus ujian, atau menjepret boarding pass saat melakukan perjalanan atau membagikan detail tentang kartu kredit dapat membuat mereka dalam masalah. Ada banyak kasus pencurian identitas yang dilaporkan dengan menggunakan detail sensitif yang dibagikan orang secara online.
Baca juga: Panduan Orangtua: Privasi Instagram Anak |
5. Amankan media sosial
Selalu pastikan bahwa siswa tetap terlindungi saat menggunakan media sosial. Periksa pengaturan privasi pada akun untuk memastikan data apa yang dibagikan dan dengan siapa.
Misalnya, mengatur akun FB ke ‘Terlihat oleh teman saja’ adalah cara terbaik untuk melindungi data yang dibagikan dari orang asing. Begitu pula dengan akun twitter yang bisa di set sebagai ‘protected’ sehingga yang diikuti oleh siswa hanya bisa melihat datanya saja.
6. Gunakan VPN
Ini selalu merupakan pilihan yang baik untuk melindungi lalu lintas internet siswa dari peretas yang menunggu untuk mencuri kata sandi atau informasi sensitif lainnya. VPN di jaringan institusi untuk tugas pendidikan dapat membantu melindungi keamanan data siswa.
Demikian pula, VPN dapat mengenkripsi koneksi Wi-Fi yang tidak aman untuk membuatnya aman bagi siswa yang belajar dari jarak jauh dari kafe, rumah, atau kedai kopi.
7. Waspada terhadap penipuan phising:
Ada banyak laporan yang datang setiap hari tentang orang-orang yang terjebak oleh email phising. Ini mungkin terlihat sulit pada awalnya tetapi dengan latihan dan dengan menerapkan akal sehat, mudah untuk mengidentifikasi penipuan tersebut.
Mengirim email dari sumber yang terlihat asli dan membuat orang membagikan data sensitif seperti detail kartu atau kata sandi adalah ide utama mereka. Waspadalah terhadap penipuan semacam itu dan jangan pernah membagikan data pribadi tanpa memeriksa ulang sumber email.
8. Mengunci dan mematikan
Penting untuk menjaga perangkat yang digunakan seperti ponsel, tablet atau laptop selalu dekat dalam jangkauan atau di tempat yang aman. Jangan pernah membiarkannya terbuka sehingga orang lain dapat menggunakannya dan menyamar sebagai atau mengambil data darinya.
Jaga agar perangkat tetap terlindungi dengan kata sandi atau pindaian jempol dan selalu logout dan matikan setelah digunakan, terutama saat membiarkannya sendiri. Juga jangan tinggalkan perangkat tanpa pengawasan di tempat umum.
9. Lihat syarat dan ketentuan
Pastikan untuk membaca syarat dan ketentuan sebelum mendaftar di aplikasi, akun media sosial, atau situs web. Beberapa dari mereka dapat menjebak individu dengan mengumpulkan detail kontak, menggunakannya untuk tujuan yang tidak dimaksudkan atau memindai wajah, mengakses riwayat browser, dan sebagainya.
Jadi, pikirkan dua kali sebelum mendaftar di aplikasi yang mengakses informasi sensitif yang dapat menyebabkan risiko di masa mendatang.
Baca juga: Tips membeli Ponsel Pertama untuk Anak |
10. Jangan gunakan sumber Wi-Fi yang tidak aman:
Ini adalah kesalahan umum yang dilakukan siswa terutama ketika mereka berada di tempat umum. Jangan pernah menggunakan sumber Wi-Fi yang tidak aman yang dapat menyebabkan data yang dikirim secara online disadap oleh orang asing.
Karena itu selalu aman untuk menggunakan data seluler atau menggunakan Wi-Fi hanya jika dilindungi, atau sangat yakin tentang sumbernya.
11. Menjaga informasi pribadi
Siswa harus diajarkan tentang bertanggung jawab tentang informasi pribadi mereka. Penting untuk memeriksa kembali informasi apa yang dibagikan, kepada siapa dan apa semua dampak yang dapat ditimbulkannya.
Berbagi id email, kata sandi, dll dengan orang lain dapat memungkinkan mereka untuk menyamar dengan alasan yang salah. Misalnya, bahkan berbagi akun Netflix dengan teman yang tidak dapat dipercaya dapat membuat anak-anak mendapat masalah.
12. Rencana pemulihan
Bahkan ketika semua tindakan pencegahan telah diambil, bisa jadi ada situasi-situasi di luar kendali yang menyebabkan terjadinya insiden siber. Dalam situasi seperti itu, tidak ada ruang untuk panik, tenangkan diri dan merespons mencari langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah.
Bicarakan dengan orang tua atau guru tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya jika terjadi pelanggaran data. Siapkan rencana cadangan untuk mengatasi kemungkinan skenario seperti itu.
Penutup
Semoga kiat-kiat keamanan dunia maya ini dan tindakan pencegahan terkait akan membantu orang tua dan guru untuk menjaga pengalaman belajar online siswa baik di rumah atau di sekolah.
Peretasan sederhana seperti pemeriksaan ganda sebelum mengunduh file atau aplikasi dapat menghindari risiko yang tidak diinginkan pada perangkat dan data. Sama seperti keamanan dunia maya, keamanan data memiliki relevansi yang sama. Dan itulah alasan mengapa harus selalu ada cadangan untuk database atau file penting.
Baca lainnya: |