
Perubahan Sifat Ancaman Siber
Lanskap keamanan siber terus berkembang dengan sangat cepat. Sementara perubahan sifat ancaman siber membuat ancaman siber lebih canggih, terus-menerus, dan merusak, sehingga menimbulkan risiko yang signifikan bagi perusahaan dari berbagai ukuran.
Memahami ancaman yang muncul ini dan belajar dari pelanggaran yang baru-baru ini terjadi sangat penting bagi bisnis untuk memperkuat pertahanan dan melindungi aset mereka.
Baca juga: Salah Persepsi Ancaman SIber |
Perubahan Sifat Ancaman Siber
Ransomware 3.0
Serangan ransomware telah berkembang semakin kompleks. Iterasi terbaru, yang sering disebut sebagai Ransomware 3.0, melibatkan taktik pemerasan ganda di mana penyerang tidak hanya mengenkripsi data tetapi juga mengancam untuk menerbitkan informasi yang dicuri kecuali tebusan dibayarkan.
Pada tahun 2023, penyedia layanan kesehatan besar menghadapi serangan semacam itu, yang menyebabkan penutupan operasional dan kerusakan reputasi yang parah.
Serangan Rantai Pasokan
Penjahat siber menargetkan rantai pasokan untuk mengeksploitasi kerentanan pada vendor pihak ketiga. Serangan SolarWinds yang terkenal menunjukkan bagaimana satu pemasok yang disusupi berpotensi memberi penyerang akses ke ribuan organisasi.
Perusahaan kini harus meneliti seluruh rantai pasokan mereka dan memastikan langkah-langkah keamanan yang kuat tersedia untuk semua mitra.
Phising dan Social Engineering
Meskipun ada kemajuan dalam teknologi keamanan, phising tetap menjadi vektor serangan yang sangat efektif. Penjahat dunia maya menggunakan taktik social engineering yang semakin canggih untuk menipu karyawan dan mendapatkan akses tidak sah ke informasi sensitif.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan program pelatihan dan kesadaran ini sangat penting untuk mengurangi risiko siber pada perusahaan.
Serangan Bertenaga AI
Kecerdasan buatan dan mesin pembelajaran bukan hanya alat bagi para praktisi keamanan siber tetapi juga bagi para penyerang. Serangan bertenaga AI dapat mengotomatiskan:
- Pengintaian
- Mengidentifikasi kerentanan lebih cepat.
- Meluncurkan serangan yang lebih tepat.
Hal ini membuat lanskap ancaman lebih dinamis dan menantang untuk dipertahankan.
Baca juga: Mengapa Kita Rentan Ancaman Siber |
Belajar dari Pelanggaran Berprofil Tinggi
Pelanggaran berprofil tinggi baru-baru ini menawarkan pelajaran berharga tentang pentingnya strategi keamanan siber yang proaktif dan komprehensif. Mari kita lihat beberapa contoh:
- Serangan Colonial Pipeline: Pada tahun 2021, Colonial Pipeline, operator jaringan pipa bahan bakar utama AS, terkena serangan ransomware yang mengganggu pasokan bahan bakar di Pantai Timur. Serangan tersebut menggarisbawahi kebutuhan kritis untuk mengamankan infrastruktur penting dan pentingnya memiliki rencana respons insiden yang kuat.
- Kerentanan Log4Shell: Ditemukan pada akhir tahun 2021, kerentanan zero-day dalam pustaka pencatatan Log4j yang banyak digunakan ini memengaruhi jutaan sistem di seluruh dunia. Insiden tersebut menyoroti perlunya manajemen patch yang tepat waktu dan kemampuan untuk merespons dan mengurangi kerentanan yang baru ditemukan dengan cepat.
- Peretasan Twitter: Peretasan Twitter tahun 2020, di mana penyerang menggunakan rekayasa sosial untuk mendapatkan akses ke akun-akun terkenal, menekankan pentingnya menerapkan kontrol akses yang kuat dan autentikasi multifaktor (MFA) untuk melindungi dari akses yang tidak sah.
Saran Konkret untuk Memperkuat Keamanan Siber
Terapkan Arsitektur Zero-Trust
Prinsip keamanan zero-trust berasumsi bahwa ancaman dapat datang dari luar dan dalam jaringan. Menerapkan zero-trust melibatkan:
- Verifikasi setiap pengguna dan perangkat yang mencoba mengakses sumber daya.
- Segmentasi jaringan untuk membatasi penyebaran ancaman.
- Dan pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas yang mencurigakan.
Baca juga: Ancaman Siber dan Mitos Dunia Maya |
Tingkatkan Keamanan Rantai Pasokan
Lakukan penilaian keamanan secara menyeluruh terhadap seluruh vendor pihak ketiga dan minta mereka untuk mematuhi standar keamanan yang ketat.
Terapkan kewajiban kontraktual untuk praktik keamanan dan pertimbangkan untuk menggunakan alat yang memberikan visibilitas ke dalam postur keamanan rantai pasokan Anda.
Berinvestasilah dalam Pelatihan Kesadaran Keamanan
Latih karyawan secara teratur untuk mengenali upaya phising dan taktik rekayasa sosial. Simulasikan serangan phising untuk menilai kewaspadaan karyawan dan tingkatkan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan.
Manfaatkan AI untuk Pertahanan
Gunakan alat AI dan pembelajaran mesin untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan respons ancaman. Teknologi ini dapat menganalisis sejumlah besar data untuk mengidentifikasi pola dan anomali yang menunjukkan potensi ancaman, memungkinkan respons yang lebih cepat dan lebih akurat.
Kembangkan Rencana Respons Insiden yang Kuat
Pastikan organisasi Anda memiliki rencana respons insiden komprehensif yang diuji dan diperbarui secara berkala. Rencana ini harus mencakup prosedur yang jelas untuk mengidentifikasi, menahan, memberantas, dan memulihkan dari insiden siber.
Perbarui dan Lakukan Patch pada Sistem Secara Berkala
Terapkan proses manajemen patch yang ketat untuk memastikan bahwa semua sistem dan aplikasi selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru. Prioritaskan patch untuk kerentanan yang diketahui yang sedang dieksploitasi secara aktif.
Terapkan Autentikasi Multifaktor (MFA)
MFA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan pengguna memberikan dua atau lebih faktor verifikasi untuk mendapatkan akses ke sistem dan data. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko akses tidak sah karena kredensial yang disusupi.
Kesimpulan
Lanskap keamanan siber pada tahun 2024 lebih kompleks dan mengancam daripada sebelumnya. Dengan memahami sifat ancaman siber yang terus berkembang dan belajar dari pelanggaran terkini, organisasi dapat menerapkan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan postur keamanan mereka.
Mengadopsi arsitektur zero-trust, meningkatkan keamanan rantai pasokan, berinvestasi dalam pertahanan yang digerakkan oleh AI, dan mempertahankan rencana respons insiden yang kuat merupakan langkah-langkah penting untuk melindungi organisasi Anda dari gelombang ancaman siber yang tiada henti. Seperti kata pepatah, “Lebih baik mencegah daripada mengobati” – dan dalam keamanan siber, hal ini benar adanya.
Demikian bahasan kita kali ini mengenai perubahan sifat ancaman siber, semoga informasi yang dipaparkan dapat memberi manfaat bagi pembacanya.
Sumber berita: