Bullying atau perundungan masalah umum yang banyak terjadi dan menimpa anak, kasus-kasus seperti ini sering terjadi di sekolah-sekolah, tempat nongkrong atau kelompok-kelompok remaja. Dengan perkembangan teknologi, bullying mengalami perubahan menjadi cyberbullying, di mana bullying dapat terjadi kapan saja tidak mengenal waktu.
Cyberbullying memang bukan sebuah fenomena baru, pada kenyataannya, istilah ini masuk dalam kamus Oxford pada tahun 2011. Namun, karena teknologi meresap ke hampir setiap aspek kehidupan manusia, ancaman penyalahgunaan digital menjadi semakin lazim. Semakin umum bagi anak-anak sekolah memiliki ponsel cerdas, yang sering berjalan seiring dengan akun media sosial. Hyper-konektivitas ini dikombinasikan dengan anonimitas yang diberikan internet berarti bahwa anak-anak semakin berisiko mengalami perundungan siber.
Perundungan online terus dilaporkan meningkat, dan satu dari tiga orang tua di seluruh dunia melaporkan mengenal seorang anak di komunitas mereka yang telah ditindas di dunia maya. Penindasan di dunia maya bahkan bisa lebih merusak daripada penindasan secara fisik dan dapat memengaruhi korban lama sampai dewasa.
Dan tidaklah mudah untuk membaca telah terjadi perundungan pada anak, karena memang sulit membedakan membedakan antara masalah umum masa kanak-kanak atau remaja dengan sinyal potensial bahwa anak Anda sedang menjadi target cyberbullying. Untuk membantu mengetahui ciri-ciri anak yang menjadi target atau korban bullying, ESET melihat beberapa tanda peringatan umum yang mungkin menunjukkan bahwa anak menjadi sasaran cyberbully.
-
Perubahan fisik.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah perubahan fisik. Meskipun ini bukan pertanda pasti dari cyberbullying, jika anak Tiba-tiba kehilangan berat badan atau nafsu makan, sulit tidur pada malam hari, atau terlihat stres di pagi hari, ada baiknya orangtua segera berbicara kepada anak untuk menanyakan apakah semua baik-baik saja. Komunikasi sangat penting dilakukan agara anak tahu orangtuanya peduli dan mau membantu semua permasalahannya.
-
Malas sekolah
Demikian pula, jika anak tiba-tiba menjadi malas sekolah dengan membuat berbagai alasan seperti sering berpura-pura sakit sampai bolos sekolah, ini juga bisa menjadi indikator masalah. Hampir setiap anak menggunakan alasan untuk tidak masuk sekolah dari waktu ke waktu, tetapi jika ini menjadi kebiasaan, mungkin ada masalah yang serius penyebab perubahan perilakunya, seperti ketakutan akan konflik dengan pelaku intimidasi.
-
Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, dan engggan banyak bicara atau menjawab cepat setiap kali orangtua bertanya. Ini mungkin karakteristik yang umumnya dikaitkan dengan remaja yang pemurung, dan tidak selalu memberi sinyal bahwa anak Anda sedang dilecehkan, tetapi jika perubahan suasana hati secara teratur disertai dengan respons yang kadang disertai emosi berlebihan dan reaksi gelisah, mungkin sudah waktunya untuk memeriksa apakah semuanya baik-baik saja karena mungkin ada sesuatu yang mengganggu hatinya sehingga membuat hidupnya tidak bahagia dan lebih suka bermurung durja. Jangan langsung percaya jika mereka menjawab baik-baik saja, karena bisa jadi itu hanya cara untuk menghindari pertanyaan yang lebih lanjut.
-
Kehilangan minat
Selanjutnya adalah kehilangan gairah hidup, minat dan hobinya terhadap apa yang selama ini anak sukai. Misalnya, orangtua tahu jika anaknya sangat suka bermain sepakbola atau gitar, tetapi tiba-tiba semua berubah dengan cepat, anak yang tadinya punya ketertarikan atau hobi yang kuat terhadap sesuatu, kini tidak lagi. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang memberi mereka kesulitan. Demikian pula, jika anak mulai menjauhkan diri dari keluarga dan teman, ini mungkin merupakan indikasi bahwa mereka mengalami masalah.
-
Berhenti dari media sosial
Terakhir, waspadai apabila anak secara tiba-tiba berhenti bermain media sosial. Di zaman di mana kaum muda menginvestasikan banyak waktu untuk membangun eksistensi digital mereka, terutama di media sosial, sangat aneh jika mereka tiba-tiba menghapus akunnya begitu saja, maka ini pertanda yang jelas telah terjadi sesuatu di media sosial tempatnya bersosialisasi.
Singkatnya, bisa sangat menakutkan bagi anak-anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka atau mengakui bahwa mereka sedang diintimidasi, oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mengetahui jika anak mereka menjadi korban perundungan atau pelecehan online. Perhatikan baik-baik apa yang dilakukan anak dan bersiaplah untuk menawarkan bantuan.