Dengan pandemi COVID-19 yang memaksa semakin banyak perusahaan beralih mode ke bekerja dari jarak jauh, karyawan yang bekerja dari rumah mau tidak mau harus membuat penyesuaian dengan lingkungan kerja baru, lingkungan yang tenang dan bebas gangguan untuk bekerja.
Industri perhotelan juga terkena dampak pandemi, dengan semakin banyak hotel-hotel menawarkan berbagai paket murah kamar-kamar yang dialih fungsikan sebagai kantor darurat siang hari bagi pekerja jarak jauh yang ingin bekerja dengan damai.
Memperhatikan tren tersebut, bagi pekerja jarak jauh harus mempertimbangkan tentang risiko penggunaan jaringan Wi-Fi hotel untuk mengakses informasi sensitif dan terkait pekerjaan.
Pelaku kejahatan digital dapat mengeksploitasi keamanan Wi-Fi hotel yang tidak konsisten atau lemah sehingga dapat menempatkan keamanan tamu dalam posisi rentan dan membahayakan pekerjaan dan data pribadi tamu hotel.
Tamu hotel yang terhubung ke jaringan Wi-Fi dapat menjadi sasaran empuk bagi penjahat dunia maya, yang dapat melancarkan berbagai serangan untuk menargetkan korbannya.
Seperti menyusup ke jaringan yang kurang aman untuk memantau lalu lintas korban mereka dan mengarahkan mereka ke halaman login palsu, atau meluncurkan serangan “evil twin”, di mana peretas membuat jaringan Wi-Fi menggunakan nama yang mirip dengan jaringan hotel untuk menipu tamu yang tidak menaruh curiga agar terhubung dengannya dan memberikan akses kepada peretas langsung ke perangkat mereka.
Jika tamu atau pekerja jarak jauh terhubung ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman atau rentan, pelaku dapat menyusupi perangkat yang dikeluarkan perusahaan mereka, mendapatkan akses ke data kerja sensitif yang disimpan di perangkat atau menyusup ke jaringan perusahaan.
Hal ini dapat memungkinkan peretas untuk menyisir sistem perusahaan untuk mencari informasi kepemilikan, serta menanamkan malware seperti keylogger atau ransomware yang kemudian dapat menyebar ke perangkat lain yang terhubung ke jaringan.
Penjahat dunia maya dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan dari akses ke data perusahaan untuk mengelabui eksekutif perusahaan agar mentransfer dana perusahaan kepada penjahat, ancaman penipuan ini dikenal juga sebagai Business Email Compromise (BEC), yang juga dikenal sebagai penipuan CEO.
Pekerja jarak jauh yang sedang mempertimbangkan untuk membuat keputusan bekerja dari hotel sebaiknya mempertimbangkan risiko tambahan di luar kendali mereka, seperti pendekatan hotel terhadap keamanan siber atau cara hotel menangani infrastruktur jaringannya.
Hotel yang berubah menjadi kantor mungkin menggunakan peralatan jaringan usang yang mungkin memiliki kerentanan atau mungkin tidak cukup sering memperbarui dan menambal sistemnya, yang mana pun dapat menyediakan jalan untuk serangan.
Namun, jika bekerja dari kamar hotel tetap menjadi pilihan yang menarik, ada beberapa langkah yang dapat diambil karyawan untuk melindungi perangkat mereka dan mengurangi kemungkinan menjadi mangsa penjahat dunia maya saat bekerja di Wi-Fi hotel publik.
-
- Menggunakan Jaringan Pribadi Virtual (VPN) akan membantu melindungi Anda dari pengintaian dengan mengenkripsi lalu lintas internet Anda.
- Periksa untuk melihat apakah perangkat kerja Anda serta perangkat apa pun yang akan Anda sambungkan ke jaringan Wi-Fi hotel telah diperbarui ke versi terbaru dari sistem operasi mereka dan bahwa semua patch keamanan terbaru telah diterapkan.
- Jika memungkinkan, hindari mengakses akun atau file apa pun yang membawa data sensitif seperti detail keuangan.
- Saat masuk ke akun Anda, pastikan Anda menggunakan autentikasi dua faktor, yang akan menambah lapisan keamanan ekstra.
- Alih-alih menghubungkan ke jaringan hotel, Anda dapat menggunakan ponsel cerdas Anda untuk membuat hotspot seluler.