Menyambung pembahasan sebelumnya mengenai bagaimana memandu anak di dunia online, kebutuhan orangtua untuk menunjang upaya mereka menjaga anak-anaknya tidak bisa hanya dilakukan secara ortodoks.
Orangtua juga harus memahami penggunaan teknologi untuk membantu mereka melindungi anak saat mereka daring. Dengan terus menambah wawasan dalam hal teknologi dan mengikuti perkembangan jaman dapat membantu meningkatkan kualitas penjagaan mereka terhadap anak-anak mereka.
Memantau, Melacak, dan Membatasi Aktivitas Online Anak Anda
Menjadikan waktu penggunaan komputer sebagai bagian dari waktu keluarga memberi orang tua kesempatan untuk mengajar anak-anak kebiasaan internet yang aman.
Orangtua dapat melacak situs web yang dikunjungi anak-anak secara online dengan memeriksa riwayat penelusuran mereka. Browser menyimpan daftar situs yang telah dikunjungi. Buka browser di komputer atau ponsel mereka dan klik “History” untuk melihat daftar situs yang telah dikunjungi.
Ketahuilah bahwa anak-anak dapat menghapus riwayat browser mereka. Jika itu terjadi, itu mungkin pertanda mereka telah mengunjungi situs yang seharusnya tidak mereka kunjungi. Ini harus menjadi bagian dari diskusi ketika menetapkan aturan dengan anak.
Aplikasi seperti iPhone Screen Time, memungkinkan orangtua untuk menetapkan batas waktu berapa lama anak atau remaja dapat mengakses aplikasi tertentu setiap hari.
Memfilter Konten yang Tidak Pantas
Filter dapat membatasi situs dan konten internet mana yang dapat dilihat anak-anak Anda secara online. Ini dirancang untuk membuang konten yang tidak pantas.
Hubungi perusahaan yang menyediakan layanan internet untuk bertanya tentang filter internet yang disediakannya. Ini memungkinkan orangtua mengontrol apa yang dapat dilihat oleh berbagai perangkat di internet.
Aktifkan “Safesearch” di Google Penelusuran dan Google Images di perangkat anak-anak. Ini akan memfilter sebagian besar tetapi tidak semua konten dewasa dan hasil pencarian tidak pantas lainnya.
Di luar opsi ini, Anda dapat membeli dan menginstal perangkat lunak untuk memudahkan orangtua melindungi anak seperti ESET Parental Control yang memiliki banyak fitur untuk menjaga anak dari bahaya online. Fitur seperti Web Guard yang dapat memblokir situs-situs berbahaya berdaarkan 35 kategori. Atau Application Guars yang memblokir akses ke aplikasi yang tidak pantas, dapat juga menerapkan pembatasan waktu dan masih banyak lagi.
Ajari Anak gunakan Smartphone Secara Bertanggung Jawab
Setiap anak tentu senang bila memperoleh smartphone dari orangtuanya, kesempatan ini dapat menjadi awal bagi orangtua untuk membahas keamanan online, terutama karena smartphone juga memiliki risiko sendiri.
Pastikan anak-anak Anda mengerti bahwa smartphone itu pribadi dan tidak ada orang lain yang harus menggunakannya. Berbagi telepon mereka dapat memaparkan informasi pribadi atau memungkinkan seseorang untuk menyamar sebagai mereka secara online. Biarkan anak-anak Anda tahu bagaimana ini dapat merusak reputasi mereka jika seseorang mengirim atau memposting teks, komentar, atau foto yang tidak pantas.
Pastikan juga untuk membicarakan tentang dampak buruk yang bisa berakibat fatal dan berkelanjutan dalam jangka panjang seperti saat mereka mem-posting foto secara online. Ajari mereka untuk berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana orang lain dapat melihat atau menafsirkan posting mereka.
5 Hal Ketika Memberi Anak Ponsel
-
Tetapkan aturan.
Seperti dalam penggunaan komputer, lakukan percakapan tentang aturan main untuk ponsel cerdas pertama anak dan risiko yang mengikutinya.
-
Siapkan kata sandi kuat.
Bantu anak mengatur perlindungan kata sandi sebelum menggunakan ponsel. Ini akan mencegah siapa pun kecuali Anda dan anak untuk menggunakannya atau mengakses informasi pribadi yang tersimpan di dalamnya.
-
Perbarui sistem operasi.
Memastikan smartphone selalu menjalankan sistem operasi terbaru akan memastikan ia memiliki perbaikan keamanan terbaru.
-
Beri tahu anak untuk tidak mengunduh aplikasi baru tanpa persetujuan Anda.
Pahami apa yang dilakukan oleh aplikasi dan tinjau kebijakan privasinya untuk melindungi privasi anak.
-
Bicara tentang layanan lokasi.
GPS dapat memberikan lokasi anak saat memposting secara online dari tsmartphone. Sebelum membeli smartphone, tanyakan bagaimana cara menonaktifkan layanan lokasi untuk foto dan posting lain saat masih menggunakan GPS untuk peta.
Pastikan anak-anak Anda memahami pentingnya memutuskan sambungan dari ponsel cerdas mereka. Waktu layar yang konstan dapat mengganggu pola tidur dan mengalihkan perhatian mereka dari apa yang terjadi di sekitar mereka.
Beritahu anak bahwa sibuk dengan ponselnya ketika berkumpul bersama rang lain tidak sopan. Menyingkirkan telepon saat makan, di dalam mobil, atau ketika bergaul dengan teman-teman menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang di sekitar mereka.
Bahaya Berkirim Pesan Saat Mengemudi
Ponsel cerdas bisa menjadi titik awal yang baik untuk mengajarkan keselamatan berkendara saat anak-anak remaja mulai mengemudi.
Banyak sudah yang mengalami nasib naas saat mengemudi sambil menelpon atau berkirim pesan di jalan, konsentrasi yang terpecah dapat menyebabkan pengemudi tidak mampu fokus dengan situasi di jalan, terutama bagi remaja yang baru beranjak dewasa yang tentunya masih minim pengalaman di jalan.
Mengatasinya, cobalah unduh aplikasi yang menonaktifkan SMS dan menelpon saat di dalam mobil.
Menggunakan media sosial di smartphone
Memahami situs media sosial yang sering digunakan oleh anak terutama yang remaja dapat membantu orangtua memahami konten dan koneksi yang mereka temui. Mengikuti atau berteman dengan anak remaja Anda di situs ini dapat membantu mengawasi aktivitas media sosial mereka.
Anak-anak remaja diketahui sangat keranjingan dengan media sosial untuk menjalin pertemanan baru, memperkuat persahabatan yang ada dan mengekspos mereka ke dunia yang semakin beragam.
Tetapi ada juga risiko yang mungkin tidak mereka pikirkan di situs-situs ini. Sebelum anak remaja mendaftar untuk platform media sosial apa pun, orangtua dapat membantu mereka memahami bahaya ini sehingga mereka dapat memiliki pengalaman media sosial yang lebih aman dan lebih menyenangkan.
Kiat Keamanan Remaja di Media Sosial
-
Jangan memposting gambar atau komentar yang tidak pantas. Hindari posting tentang narkoba dan alkohol, atau yang menampilkan ketelanjangan, kefanatikan, kekerasan atau ancaman.
-
Buatlah pertemanan yang menyenangkan dimana semua bersedia membangun nuansa positif di media sosial dengan tidak memposting komentar atau gambar yang akan saling menyakiti.
-
Blokir siapa pun yang memposting komentar yang melecehkan, mengancam, atau tidak pantas tentang dirimu dan melaporkannya ke aplikasi.
-
Memahami pengaturan privasi dan membaca perjanjian privasi sebelum menggunakan aplikasi apa pun. Karena mungkin kamu memberikan terlalu banyak informasi.
-
Waspadai teman baru yang ditemui melalui media sosial. Mereka mungkin mencoba untuk mendapatkan sesuatu dari Anda.
-
Jangan bicara tentang seks dengan orang asing. Mereka mungkin bukan siapa yang dikatakan profil mereka. Jika komentar seksual berlanjut, hubungi polisi atau laporkan ke CyberTipline.com.
-
Hindari pertemuan langsung dengan seseorang yang hanya Anda temui di media sosial.
Pencegahan Cyberbullying
Orangtua harus mengajar anak-anaknya tidak hanya tentang bagaimana menanggapi cyberbullying, tetapi juga bagaimana tidak menjadi pengganggu.
Anak-anak dan remaja bersosialisasi online dan di smartphone mereka seperti yang mereka lakukan secara langsung. Ajari anak untuk berperilaku online dengan baik maka risiko cyberbullying dapat diminimalisir.
Namun jika cyberbullying telah terjadi, ada beberapa poin yang dapat menjadi indikasi bahwa anak mengalami cyberbullying, sebagai berikut:
-
Tidak lagi menggunakan internet atau memeriksa telepon mereka
-
Terlihat stres saat mereka menerima email, teks, atau peringatan lainnya
-
Menjauh dari keluarga dan teman
-
Tidak ingin pergi ke sekolah atau acara-acara lainnya
-
Menunjukkan tanda-tanda rendahnya harga diri, depresi atau ketakutan
-
Memiliki nilai yang menurun
-
Kehilangan nafsu makan atau sulit tidur
-
Memiliki pikiran untuk bunuh diri
Apa Yang Dapat Orang Tua Lakukan
Orang tua harus mengambil peran aktif untuk membantu anak-anak mereka. Ajarkan anak-anak untuk tidak menanggapi cyberbullies, menyimpan bukti dan melaporkannya ke aplikasi atau situs web.
Orangtua juga harus bertemu dengan administrator sekolah untuk membahas kebijakan intimidasi dan cyberbullying sekolah dan meminta rencana aksi. Orangtua juga harus mendiskusikan situasinya dengan orang tua atau wali pelaku intimidasi.
Dan ingatkan anak-anak bahwa itu adalah tanggung jawab mereka untuk melaporkan jika mereka tahu seseorang sedang mengalami cyberbullied.
Ajari Anak Cara Membela Korban Cyberbully
-
Jangan mengomentari pos yang menghina atau melecehkan orang lain.
-
Jangan teruskan foto atau pesan yang memalukan.
-
Laporkan cyberbullying ke situs web atau aplikasi.
-
Dukung korban, jadilah teman yang baik dan tunjukkan pada pelaku bahwa dirinya tidak akan bergabung dengan tindakan intimidasi mereka.
-
Beri tahu guru di sekolah jika itu melibatkan teman sekelas.