Kerentanan broken access control adalah jenis kelemahan keamanan yang memungkinkan akses pengguna yang tidak sah ke sumber daya yang dibatasi.
Dengan mengeksploitasi kerentanan ini, penyerang dapat menghindari prosedur keamanan standar dan mendapatkan akses tidak sah ke informasi atau sistem sensitif.
Kerentanan broken access control sering kali disebabkan oleh mekanisme otentikasi dan otorisasi yang lemah, yang memungkinkan penyerang mendapatkan hak istimewa yang tidak sah.
Pencegahan kerentanan semacam itu sangat penting untuk menjaga keamanan sistem dan data Anda. Dalam posting blog ini, kita akan membahas kerentanan broken access control dan teknik pencegahannya.
Baca juga: Mengurangi Risiko Kerenanan Browser
Apa itu Kerentanan Broken Access Control?
Salah satu kasus tipikal dari kerentanan broken access control adalah aplikasi yang memungkinkan setiap pengguna untuk melihat atau mengedit data sensitif tanpa mengautentikasi terlebih dahulu. peretas dapat mengeksploitasi kelemahan ini untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif atau membuat perubahan pada data tanpa izin yang sesuai.
Contoh lain dari kerentanan broken access control adalah aplikasi yang tidak membatasi akses dengan benar ke fungsi tertentu berdasarkan peran pengguna.
Misalnya, akun administrator mungkin memiliki izin untuk menambahkan pengguna baru ke sistem, tetapi akun pengguna biasa tidak. Namun, jika aplikasi tidak membatasi akses ke fungsi tersebut, pengguna biasa dapat menambahkan pengguna baru ke sistem, berpotensi memberi mereka hak istimewa administrator.
Penyerang dapat mengeksploitasi kerentanan ini untuk mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif atau membuat perubahan pada data tanpa izin yang sesuai. Organisasi harus menerapkan kontrol keamanan yang memadai untuk mengurangi risiko kerentanan ini.
Baca juga: Kerentanan Lama Sumber Masalah IoT
Cara Mengidentifikasi Kerentanan Broken Access Control
Ada banyak vektor serangan yang terkait dengan kerentanan broken access control. Namun, beberapa metode paling umum yang digunakan untuk mengeksploitasi kerentanan ini meliputi:
-
Injection flaw: Cacat injeksi terjadi ketika masukan yang tidak dipercaya dimasukkan ke dalam aplikasi, yang mengakibatkan perilaku yang tidak diinginkan. Ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan akses tidak sah ke data sensitif atau memodifikasi data aplikasi.
-
Cross-site scripting (XSS): Kelemahan XSS terjadi saat input yang tidak dipercaya disertakan dalam output halaman web. Penyerang dapat mengeksploitasi ini untuk mengeksekusi skrip berbahaya di browser pengguna, yang mengakibatkan pembajakan sesi, pencurian cookie, atau aktivitas berbahaya lainnya.
-
Broken authentication and session management: Otentikasi rusak dan kelemahan manajemen sesi terjadi ketika aplikasi gagal memvalidasi atau melindungi informasi yang terkait dengan otentikasi dan sesi pengguna dengan benar. Pelaku dapat mengeksploitasi ini untuk mendapatkan akses ke sumber daya atau data yang seharusnya tidak dapat mereka akses.
Untuk mencegah kerentanan broken access control dieksploitasi, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah keamanan seperti validasi input, manajemen sesi yang tepat, dan kontrol otorisasi.
Baca juga: Peneliti ESET Temukan Dua Kerentanan Baru Eksploitasi PDF
Dampak dan Risiko Broken Access Control
Dalam hal kontrol akses, organisasi menghadapi beberapa risiko berbeda jika kontrol ini tidak diterapkan atau dipelihara dengan benar. Salah satu risiko yang paling umum dan berpotensi merusak adalah pelanggaran data.
Jika pelaku dapat memperoleh akses ke data sensitif, mereka mungkin dapat menggunakan informasi ini untuk tujuan jahat, seperti pencurian identitas atau penipuan. Selain itu, pelanggaran data dapat merusak reputasi organisasi dan menyebabkan kerugian finansial.
Risiko lain yang terkait dengan broken access control adalah pelanggaran kepatuhan. Organisasi yang tunduk pada persyaratan peraturan, seperti HIPAA atau PCI DSS, harus memastikan kontrol akses mematuhi peraturan ini. Jika kontrol akses organisasi tidak sesuai standar, mereka dapat dikenakan denda atau hukuman lainnya.
Terakhir, broken access control juga dapat menyebabkan gangguan operasional. Ketika penyerang dapat memperoleh akses ke sistem kritis, mereka mungkin dapat menonaktifkan atau merusaknya, yang menyebabkan waktu henti yang signifikan dan kerugian finansial.
Baca juga: Kerentanan Bluetooth Mengancam Keamanan Semua Platform
Cara Mencegah Broken Access Control
Kontrol akses adalah ukuran keamanan yang menentukan siapa yang dapat mengakses area atau sumber daya tertentu. Ada banyak sistem kontrol akses yang berbeda, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama: mencegah orang yang tidak berwenang memasuki suatu area atau menggunakan sumber daya (OWASP).
Yang paling penting adalah memiliki sistem yang dirancang dengan baik yang mempertimbangkan semua potensi risiko keamanan. Ada beberapa langkah kunci yang dapat Anda ambil untuk membantu memastikan bahwa sistem kontrol akses Anda tidak mudah disusupi:
Validasi Akses
Cara paling mudah untuk mencegah kerentanan dan serangan IDOR adalah dengan melakukan validasi akses. Jika penyerang mencoba mengutak-atik aplikasi atau database dengan memodifikasi referensi yang diberikan, sistem harus dapat mematikan permintaan, memverifikasi bahwa pengguna tidak memiliki kredensial yang tepat.
Secara khusus, aplikasi web harus bergantung pada kontrol akses sisi server daripada sisi klien sehingga musuh tidak dapat mengutak-atiknya. Aplikasi harus melakukan pemeriksaan di berbagai tingkatan, termasuk data atau objek, untuk memastikan tidak ada lubang dalam prosesnya.
Baca lainnya: |
Sumber berita: