Sebuah survei dari perusahaan Provision Living Senior Living Communities melibatkan korespoden sebanyak 4.038 orang menelaah bagaimana scammer memanfaatkan pandemi COVID-19 sebagai metode untuk mencari keuntungan melalui robocall.
Robocall adalah panggilan telepon yang menggunakan autodialer terkomputerisasi untuk mengirimkan pesan pra-rekaman, seolah-olah dari robot. Robocalls sering dikaitkan dengan kampanye telepon politik dan telemarketing, tetapi juga dapat digunakan untuk layanan publik atau pengumuman darurat. Para penjahat digital juga tidak lepas menggunakan robocall sebagai trik untuk menipu korbannya.
“Hampir seperempat responden mengatakan mereka mengalami peningkatan dalam robocall sejak COVID-19 dan 1 dari 5 orang telah menerima robocall mengenai COVID-19,” kata survei. Paling umum, panggilan robot dan pesan teks diklaim menyediakan perawatan (22%), bantuan keuangan (18%), dan pengujian COVID-19 gratis (18%).
Tentu saja bagi yang sering mengikuti perkembangan dunia siber tidak awam dengan permasalahan ini, banyak sekali penipuan bertema coronavirus seperti amal palsu, alat uji palsu, situs pencuri kartu kredit, dan bahkan pemerasan.
Biasanya, panggilan yang memanfaatkan Robocall dilakukan oleh telemarketing. Panggilan ini merupakan telepon yang tidak diminta, yang direkam sebelumnya ke telepon rumah dan nirkabel. Yang bikin jengkel, karena tidak jarang panggilan tersebut dilakukan pada waktu yang paling tidak nyaman untuk menerima telepon. Misalnya, pas Anda rapat, baru bangun tidur, atau bahkan ada yang berdering pada tengah malam. Pokoknya, nggak sopan sekali.
Sebenarnya, panggilan yang dilakukan telemarketing bukanlah hal yang baru. Tetapi jujur saja, banyak orang yang merasa sangat tertanggu oleh panggilan itu belakangan ini. Selain mencoba menjual barang kepada Anda, robocall juga bisa menipu dan berbahaya. Penipuan Robocall biasanya dengan mencuri data anda, seperti minta menyebutkan nomor kartu kredit Anda, alamat dan data privasi lainnya.
Spam robocall dan telemarketing yang paling banyak meliputi:
-
Bagaimana Mengurangi hutang Anda (kartu kredit, hipotek, pinjaman mahasiswa)
-
Panggilan terputus atau tidak ada pesan
-
Liburan & timeshares
-
Jaminan Asuransi & rencana perlindungan
-
Panggilan berpura-pura menjadi petugas pemerintah, bisnis, atau keluarga dan teman
-
Medis & resepMengapa pertumbuhan dalam Robocall?
Robocall yang terus-menerus memiliki efek buruk lain, lebih dari separuh responden menjadi takut dalam menjawab panggilan dari nomor yang tidak dapat dikenali, sementara 46% melewatkan panggilan penting karena mereka pikir itu adalah robocall.
Di sisi lain, penipuan juga mendorong kewaspadaan; hampir tiga perempat responden Google nomor yang tidak diketahui sebelum menelepon kembali.
Cara melindungi diri sendiri
Inilah cara Anda dapat menghindari terjerumus ke penipuan yang difasilitasi oleh panggilan robot dan pesan teks scammy:
-
Jika Anda menerima robocall tutup dan segera tambahkan ke daftar nomor yang diblokir di ponsel Anda.
-
Jangan pernah membocorkan informasi identitas pribadi seperti nomor identitas diri, alamat, tanggal lahir, atau nomor kartu kredit atau yang berhubungan dengan fiansial jika tidak yakin dengan siapa Anda berbicara.
-
Selalu verifikasi identitas penelepon minta mereka untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dan kemudian periksa informasi ini dengan organisasi atau perusahaan yang mereka klaim wakili.
-
Beberapa penyedia jaringan juga menawarkan aplikasi pemblokiran penipuan dan spam, sehingga dapat memeriksanya dan mengunduhnya ke perangkat Anda, atau dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga yang menyediakan layanan, tetapi pastikan untuk merisetnya dengan cermat.
-
Pastikan juga untuk mengedukasi anggota keluarga Anda tentang bahaya robocall dan penipuan teks, terutama yang lebih tua karena mereka yang paling rentan.
Sumber Berita:
https://www.welivesecurity.com/