Sebelum adanya pagebluk Corona, sudah banyak perusahaan yang membebaskan karyawannya untuk bekerja dari luar atau bekerja dari rumah. Tidak seperti yang dibayangkan, bekerja secara remote tidak sesederhana yang dipikirkan, banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan anggota tim tetap produktif, termotivasi, terlibat dan menghindari masalah isolasi.
Tahun lalu, Buffer, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam konten media sosial, mensurvei 2.500 pekerja jarak jauh tentang manfaat dan tantangan terkait dengan teleworking. Tantangan nomor satu, yaitu 22%, adalah kemampuan untuk unplug setelah bekerja. Statistik memberi tinjauan menarik bahwa banyak pekerja yang secara teratur membawa laptop mungkin juga menderita masalah ini. Nomor dua dalam daftar, 19%, adalah kesepian, diikuti oleh kolaborasi dan/atau komunikasi 17%.
Mayoritas pekerja menghabiskan waktunya dalam kehidupan profesional dengan bekerja di kantor, terutama pekerja seperti di Indonesia, karena hal ini belum menjadi habit atau kebiasan yang umum di sini. Dengan keadaan force majeure seperti sekarang, membuat transisi kerja dari kantor beralih dengan bekerja di rumah tidak akan semudah itu.
Work from home memperkenalkan beberapa tantangan baru dalam kehidupan profesional dan pribadi Anda. Seringkali, garis di antara keduanya bisa kabur dan dapat menimbulkan rasa ketidakharmonisan atau bahkan konflik batin. Pertarungan keinginan dan hasrat duniawi yang bisa menjadi pertempuran sengit yang tak mudah.
Perusahaan juga harus dengan jelas membuat kebijakan work from home bagi karyawannya, menyiapkan serangkaian SOP untuk dipatuhi oleh setiap orang. Perusahaan yang baru pertama menerapkan kebijakan semacam ini tentu tidaklah mudah, mengubah kebiasaan dalam sekejap pasti akan menimbulkan masalah baru, tapi di situ tantangannya, mereka yang memulai segala untuk pertama kali akan mengalami situasi yang sama.
Menciptakan lingkungan yang tepat bagi mereka yang mungkin menjadi pekerja jarak jauh pertama kali sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan. ESET memiliki beberapa masukan bagaimana menjalankan strategi perusahaan yang disesuaikan dengan kebijakan work from home, sebagai berikut:
-
Membangun mindset agar karyawan siap untuk bekerja, seperti tetap mandi dan berpakaian di jam yang biasa mereka sebelum berangkat kerja membantu orang-orang memahami bahwa mereka akan mulai bekerja.
-
Jika memungkinkan, sarankan untuk membuat ruang kantor ad-hoc; seperti membuat space khusus dengan meja dan kursi untuk tempat bekerja. Ini akan menciptakan lingkungan di mana orang lain di rumah akan menghargai bahwa Anda sedang bekerja.
-
Jadwal hari kerja normal harus dipertahankan, jika pekerjaan biasanya dimulai antara pukul 8-10 pagi dan makan siang antara jam 12.00–13.00 PM, maka cobalah untuk mempertahankan jadwal ini. Rutinitas yang baik menjaga kualitas kerja.
-
Dalam situasi normal, saat istirahat makan siang bisa dimanfaatkan dengan melepas penat dengan berjalan-jalan sebentar, namun karena anjuran pemerintah untuk stay at home dan jaga jarak. Maka cukuplah di teras rumah melihat suasana lain ketimbang layar monitor, atau bercengkrama sejenak dengan keluarga bisa meningkatkan mood dan semangat bekerja. Jika sendirian, ambil telpon dan bicaralah barang sejenak dengan handai taulan atau kawan, ini akan meningkatkan produktivitas di sore hari.
-
Setuju pada platform komunikasi tunggal di luar sistem email normal, platform yang tidak terlalu formal dan memberikan gaya komunikasi yang lebih kasual, misalnya, Slack, Zoom, Skype atau salah satu dari banyak platform komunikasi atau chat lain yang tersedia.
-
Mulailah hari dengan check-in tim, dan luangkan waktu 15 menit untuk berkomunikasi agenda hari ini dengan tim untuk memastikan mereka memiliki informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Ini juga memiliki manfaat memberi semua orang jadwal kapan memulai hari mereka.
-
Buat komunikasi tetap mengalir dengan platform yang disepakati, berikan support kepada rekan kerja agar selalu berpartisipasi dalam mengerjakan pekerjaan tim.
-
Ketika orang beradaptasi dengan aturan kerja baru, produktivitas mungkin menurun, tetapi dengan kepemimpinan dan bimbingan yang tepat, maka produktivitas kemungkinan besar akan meningkat karena gangguan yang lebih sedikit.
-
Jika Anda memiliki beberapa staf yang berpengalaman sebagai pekerja jarak jauh, gunakan pengetahuan mereka sebagai mentor bagi mereka yang baru merasakan pengalaman bekerja dari rumah atau baru pertama kali bekerja secara remote.
-
Buat makan siang tim virtual opsional sehingga diskusi interaksi sosial yang terjadi di kantor dapat berlanjut seperti biasa.
-
Ketika tujuan dan target pekerjaan tercapai, berikan apresiasi, biarkan mereka rehat dan menghabiskan waktu bersama keluarga, atau berolahraga di rumah.