Skip to content

PROSPERITA IT NEWS

Informasi seputar IT Security

  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Teknologi
  • Ransomware
  • Tips & Tricks
  • Home
  • Edukasi
  • Antara Virus Korona, Phising dan Survei
  • Edukasi

Antara Virus Korona, Phising dan Survei

3 min read

Credit image: Pixabay

Virus Korona yang menyebar pertama kali di kota Wuhan, Tiongkok kini telah menjangkiti 27 negara di dunia, dengan korban yang terus bertambah dari hari ke hari, Korona menjadi pandemik yang menakutkan bagi semua orang. Sayangnya, bencana kemanusiaan ini dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari keuntungan di dunia siber.

Pada hari Kamis, ketika infeksi virus Korona menyebar, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengklasifikasikan wabah tersebut sebagai keadaan darurat global.

Pada hari Sabtu, pemerintah Republik Indonesia menempatkan 245 orang dibawa ke kepulauan Natuna untuk dikarantina dan dilakukan observasi kesehatan selama 14 hari setelah mengevakuasi mereka dari Wuhan, Tiongkok.

Di tengah upaya internasional untuk menahan penularan virus, para penipu online sudah mulai mengeksploitasi ketidakpastian dan ketakutan.

Sampel email phising terdeteksi menunjukkan bahwa peretas beraksi menyebarkan tautan berbahaya dan PDF yang berisi informasi tentang cara melindungi diri dari penyebaran penyakit.”Bacalah dokumen terlampir tentang langkah-langkah keamanan terkait penyebaran virus korona,” bunyi pesan tersebut, yang mengklaim berasal dari seorang ahli virus.

Phising Manfaatkan Momen

Memanfaatkan pandemik Korona sebenarnya sudah dapat diduga oleh ESET, hanya masalah waktunya saja kapan, tapi biasanya mereka akan memanfaatkan momen seperti itu dalam waktu yang cepat seperti apa yang terjadi saat ini.

Trik para scammer surel yang menimbulkan rasa takut dan urgensi pada para korban memanfaatkan kegentingan situasi seputar virus Korona juga menggambarkan bagaimana upaya phising secara konsisten dilakukan pada topik dan tema tertentu tanpa peduli jika hal tersebut terkait dengan masalah kemanusiaan sekalipun.

Peretas sering menyesuaikan penipuan phising dalam peristiwa geopolitik dan peristiwa dunia dalam upaya memanfaatkan ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan kebanyakan orang untuk dimanipulasi dengan cara-cara yang persuasif dan manipulatif.

Penjahat siber yang berbeda akan meluncurkan variasi berbeda dari penipuan yang sama untuk mencuri kredensial login, mendistribusikan spyware, atau mengumpulkan informasi pribadi dari korban mereka.

Mereka juga akan mencoba mengambilalih akun email yang sah dan menargetkan grup tertentu. Jika sebuah lampiran tampaknya berasal dari seorang kolega, Anda kemungkinan besar akan membukanya.

Survei Phising

Banyak orang yang begitu yakin dengan kemampuannya dalam mengenali penipuan phising. Namun, dalam survei baru-baru ini oleh Security.org hanya 5% responden yang memiliki tingkat keberhasilan 100 persen dalam menemukan serangan phising yang bertujuan mencuri informasi sensitif mereka dalam simulasi.

Fakta ini menjawab mengapa jenis penipuan semacam ini masih saja terus digunakan oleh penjahat siber sampai sekarang.

Survei yang melibatkan 900 responden ini juga menemukan bahwa 9 dari 10 responden dapat mencocokkan phising dengan definisi yang cukup akurat.

Sebagian besar juga tahu bahwa serangan seperti itu sering dimulai dengan email. Di sisi lain, tidak semua responden fasih dalam bentuk-bentuk lain yang bisa dilancarkan phishing.

Menurut Internet Crime Report terbaru FBI, jumlah korban serangan phising meningkat sebesar 59% antara 2015 dan 2018. Juga aman untuk mengatakan bahwa banyak kasus penipuan online tidak dilaporkan.

Hampir setengah dari responden tidak mengaitkan phising dengan kampanye malware, sedangkan proporsi yang sama tidak mengetahui adanya kaitan antara penipuan dan maliklan (malvertizing).

Sementara itu, sepertiga responden tidak berpikir phising bisa terjadi melalui media sosial. Seperti yang telah didokumentasikan oleh peneliti ESET beberapa kali di mana media sosial semakin disalahgunakan untuk serangan phising.

Dari pembagian generasi. kelompok milenium berpikir bahwa kampanye phising dapat dilakukan melalui media sosial lebih kecil dari kelompok Generasi X, sementara baby boomer lebih lagi.

Dalam pertanyaan apakah email dapat digunakan untuk phising, kelompok baby boomer menyakini hal tersebut sangat mungkin terjadi.

Pelajaran yang dapat dipetik dari hasil survei ini adalah walaupun Anda mengetahui ada penipuan online semacam ini, bukan berarti Anda kebal terhadap umpan yang dipasang para peretas.

Agar terhindar dari phising melalui email seperti kasus email Korona di atas, ada beberapa langkah praktis yang mudah diikuti yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan phising:

  • Jangan pernah mengklik tautan, mengunduh file, atau membuka lampiran dalam email meskipun itu tampaknya berasal dari sumber yang dikenal dan tepercaya, kecuali jika Anda benar-benar yakin bahwa pesan itu asli.
  • Selalu teliti alamat email, institusi yang sudah mapan biasanya menggunakan domain mereka sendiri dan tidak katakanlah menggunakan alamat Gmail.
  • Carilah kesalahan pengejaan dan tata bahasa yang buruk, karena email phising seringkali memiliki penggunaan kata atau kalimat yang buruk.
  • Berhati-hatilah terhadap domain yang sering sedikit diubah agar menyerupai domain penyedia layanan yang sah.
  • Berhati-hatilah dengan rasa urgensi atau ancaman yang biasanya ingin disampaikan oleh pesan tersebut.

Sementara di Indonesia sendiri juga beredar penipuan memanfaatkan penyebaran virus Korona melalui WhatsApp untuk memboikot produk-produk dari Tiongkok karena dapat menyebabkan penularan virus.

Kasus ini juga termasuk dalam kategori phising hanya bedanya ini dikirim melalui platform perpesanan. Metode phising dapat terjadi dalam banyak bentuk, bisa melalui email, media sosial, iklan, SMS, telepon dan banyak lagi.

Tags: Antivirus ESET Antivirus Super Ringan Antivirus Terbaik BacaPikirshare ESET Infeksi Dunia Siber Phising Corona Prosperita Serangan Phising Corona Serangan Siber Corona Virus Corona

Continue Reading

Previous: Incar Universitas, ESET Pergoki Winnti Group
Next: Sudah Amankah Facebook Anda?

Related Stories

Algoritma dan Perkembangan Digital Anak Algoritma dan Perkembangan Digital Anak
3 min read
  • Edukasi
  • Sektor Personal

Algoritma dan Perkembangan Digital Anak

June 16, 2025
Aplikasi Pengasuhan Digital Terbaik Aplikasi Pengasuhan Digital Terbaik di Indonesia
4 min read
  • Edukasi
  • Sektor Personal

Aplikasi Pengasuhan Digital Terbaik

April 28, 2025
Program Pelatihan Anti Phising Program Pelatihan Anti Phising
3 min read
  • Edukasi
  • Sektor Bisnis

Program Pelatihan Anti Phising

April 15, 2025

Recent Posts

  • Mengulas Teardrop Attack
  • Mode Incoqnito Fungsi dan Batasan
  • XSS Ancaman Tersembunyi di Webmail
  • Ratusan Malware di Github Incar Gamer dan Developer
  • Reinkarnasi Godfather Bikin Kacau Android
  • Ketika AI Memudahkan Penipuan Daring
  • Ancaman Masif ChainLink
  • Stargazer Curi Password Gamer dengan Mod Minecraft Palsu
  • Tambahkan Fitur Mematikan Ransomware Anubis Kini Lebih Kejam
  • Membatasi Kerugian Ketika Perangkat Hilang atau Dicuri

Daftar Artikel

Categories

  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi
  • Tips & Tricks

You may have missed

Mengulas Teardrop Attack Mengulas Teardrop Attack
4 min read
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal

Mengulas Teardrop Attack

June 25, 2025
Mode Incoqnito Fungsi dan Batasan Mode Incoqnito Fungsi dan Batasan
5 min read
  • Teknologi

Mode Incoqnito Fungsi dan Batasan

June 24, 2025
XSS Ancaman Tersembunyi di Webmail XSS Ancaman Tersembunyi di Webmail
4 min read
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal

XSS Ancaman Tersembunyi di Webmail

June 24, 2025
Ratusan Malware di Github Incar Gamer dan Developer Ratusan Malware di Github Incar Gamer dan Developer
4 min read
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal

Ratusan Malware di Github Incar Gamer dan Developer

June 24, 2025

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.