Facebook telah mengumumkan dua buah tool baru untuk membantu memerangi pelecehan anak dan eksploitasi konten di platform dan aplikasinya. Sementara satu alat bertujuan untuk mengekang berbagi konten eksploitatif yang berpotensi berbahaya, yang lain menangani non malicious sharing atau berbagi konten tidak berbahaya .
Yang pertama adalah pop-up yang akan ditampilkan kepada pengguna yang menelusuri di aplikasi Facebook untuk istilah yang biasanya terkait dengan eksploitasi anak.
Sementara itu, alat kedua adalah peringatan keamanan yang akan muncul kepada orang-orang yang telah membagikan konten viral, meme eksploitasi anak. Peringatan tersebut akan memberi tahu pengguna dampak buruk dari berbagi konten semacam itu dan juga akan menambahkan peringatan tentang konsekuensi hukum dari berbagi materi semacam itu.
Selain memberikan peringatan keamanan ini, Facebook juga akan menghapus konten, menyimpannya, dan melaporkannya ke NCMEC. Akun yang mempromosikan konten ini akan dihapus.
Facebook menggunakan wawasan dari peringatan keamanan ini untuk membantu mereka mengidentifikasi sinyal perilaku dari mereka yang mungkin berisiko membagikan materi ini, sehingga hal ini dapat mendidik pengguna tentang mengapa itu berbahaya dan mendorong mereka untuk tidak membagikannya dimana pun baik itu publik atau pribadi.
Facebook bekerja dengan para ahli tentang eksploitasi anak, termasuk National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) Amerika Serikat, untuk menghasilkan taksonomi yang didukung penelitian tentang pengklasifikasian niat seseorang di balik berbagi konten semacam itu.
Setelah mengevaluasi 150 akun yang dilaporkan ke NCMEC karena memposting konten eksploitatif anak, Facebook menemukan bahwa sekitar lebih dari 75% orang tidak melakukannya dengan niat jahat. Sebaliknya, mereka berusaha menimbulkan kemarahan atau membagikan konten dengan humor yang buruk. Namun, perusahaan jejaring sosial ini menambahkan bahwa temuan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai “parameter yang tepat” dari ekosistem keselamatan anak.
Jejaring sosial juga mengubah kebijakan keselamatan anak untuk mengklarifikasi bahwa mereka akan terus menghapus profil Facebook, Halaman, grup, dan akun Instagram yang membagikan gambar anak-anak yang tidak bersalah atau disertai dengan komentar, tagar, atau keterangan yang menyertakan tanda-tanda kasih sayang yang tidak pantas, atau pengamatan tentang anak-anak di foto.
Facebook selalu menghapus konten yang secara eksplisit melecehkan anak-anak, tetapi konten yang tidak eksplisit dan tidak menggambarkan ketelanjangan anak lebih sulit untuk didefinisikan. Berdasarkan kebijakan baru ini, meskipun gambar saja tidak melanggar aturan, teks yang menyertainya dapat menjadi referensi menentukan dengan lebih baik apakah konten tersebut bersifat seksual terhadap anak-anak dan jika profil, Halaman, grup, atau akun terkait harus dihapus,
Selain itu, untuk menyederhanakan pelaporan konten yang melanggar kebijakan eksploitasi anak Facebook, raksasa media sosial itu menambahkan opsi “involves a child” di bawah kategori pelaporan “Nudity and Sexual Activity”.
Media sosial telah meningkatkan upaya mereka untuk mengekang konten pelecehan anak dan menggunakan berbagai alat dan tindakan untuk membantu mencapai tujuan itu. Misalnya, tahun lalu Facebook memperluas parental control untuk Messenger Kids sementara TikTok memperkenalkan fitur Family Pairing.
Terlepas dari apa yang dilakukan Facebook dalam perlindungan terhadap anak, orangtua juga peru untuk terus menambahkan perlindungan bagi anak dengan menggunakan Parental Control di perangkat yang digunakan anak untuk lebih menjamin keamanan mereka saat online.
Untuk dapat memperoleh aplikasi parental control yang baik dan tepat untuk keluarga ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dan wajib dimiliki oleh aplikasi parental control yang sangat berguna untuk kontrol orangtua dan membantu melindungi anak-anak tanpa melanggar privasi mereka:
-
- App Control: Filter berbasis usia diterapkan untuk mengelola aplikasi mana yang dapat diakses dan digunakan oleh anak.
-
- Web Access Control: Untuk memblokir situs web yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan usia anak, baik secara individu maupun berdasarkan kategori.
-
- Time Limits for Fun and Games: Menetapkan jumlah jam maksimum di mana anak dapat bermain di perangkat mereka. Juga mengatur waktu saat digunakan, misalnya memblokir akses ke game dan aplikasi selama jam sekolah atau sebelum tidur.
-
- Geolocation: Memungkinkan Anda untuk memeriksa lokasi perangkat saat ini pada saat tertentu.
-
- Report: Tujuan dari report/laporan adalah untuk mendapat informasi tentang perilaku umum anak di internet, sehingga Anda dapat memutuskan kapan saatnya tiba untuk menghapus kontrol. Fitur ini termasuk parameter yang memberitahu Anda tentang bagaimana anak menggunakan perangkat, seperti berapa lama mereka menghabiskan waktu pada aplikasi tertentu, periode waktu, dan sebagainya. Fitur report juga bisa sangat berguna untuk mengetahui aplikasi mana yang paling sering digunakan anak Anda, atau yang merupakan favorit mereka. Mengetahui selera dan minat mereka adalah titik awal yang baik untuk memulai percakapan tentang menjaga diri saat online.
ESET Parental Control salah satu alat parental yang dapat membantu memudahkan orangtua untuk melindungi anak-anaknya dari bahaya siber tanpa harus melanggar privasi anak mereka, sementara orangtua bisa tenang meski disibukkan dengan berbagai rutinitas mereka sehari-hari.