Shadow IT dalam aktivitas perusahaan menjadi permasalahan cukup pelik yang mempunyai risiko tinggi. Berikut kita akan membahas bagaimana cara meminimalisir risiko Shadow IT.
Dalam lingkungan bisnis yang serba cepat saat ini, karyawan semakin beralih ke solusi TI yang tidak sah untuk mengefisienkan pekerjaan mereka dan meningkatkan produktivitas. Dikenal sebagai “shadow IT,” sistem, perangkat, perangkat lunak, dan layanan ini beroperasi di luar lingkup departemen TI perusahaan Anda.
Dan meskipun sering diadopsi dengan niat baik, shadow IT dapat menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, masalah kepatuhan, dan biaya tersembunyi.
Artikel ini membahas prevalensi shadow IT, risiko yang ditimbulkannya, dan membahas strategi untuk mengelola shadow IT, termasuk solusi yang memungkinkan penemuan aset TI yang tidak diketahui secara terus-menerus.
Baca juga: Indicator of Compromise |
Riset Seputar Shadow IT
Munculnya shadow IT dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, didorong oleh kebutuhan akan efisiensi dan frustrasi dengan proses TI yang kaku. Karyawan sering kali menggunakan solusi yang tidak sah, seperti alat kolaborasi yang tidak disetujui, untuk mengatasi kendala ini.
Tren ini khususnya lazim di antara tim jarak jauh, di mana komunikasi yang efektif sangat penting.
Faktor lain yang berkontribusi adalah ketersediaan layanan cloud yang luas. Dengan aplikasi yang mudah digunakan dan mudah diakses, karyawan dapat dengan mudah menerapkan alat tanpa melalui saluran TI resmi.
Shadow IT memiliki berbagai bentuk, termasuk penggunaan perangkat pribadi untuk bekerja, adopsi layanan cloud yang tidak sah untuk berbagi file dan kolaborasi, pemanfaatan aplikasi produktivitas dan alat komunikasi yang tidak disetujui, dan penerapan perangkat lunak tanpa sepengetahuan IT.
Namun, maraknya shadow IT menimbulkan risiko keamanan dan keuangan yang signifikan bagi perusahaan. Temuan penelitian menyoroti beratnya masalah ini:
- CIO Insight menemukan bahwa 81% pekerja lini bisnis dan 83% staf IT menggunakan aplikasi SaaS yang tidak disetujui.
- Mobile Mentor mengungkapkan bahwa satu dari tiga karyawan mengabaikan kebijakan keamanan perusahaan untuk menyelesaikan tugas mereka.
- Gartner memperkirakan bahwa pengeluaran shadow IT di perusahaan besar mencapai 30-40% dari anggaran.
Baca juga: Enkripsi Intermiten |
Mengurangi Risiko Shadow IT
Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan shadow IT secara efektif, perusahaan harus mengadopsi pendekatan komprehensif yang mencakup strategi berikut:
- Memahami akar penyebabnya: Berkolaborasi dengan berbagai unit bisnis untuk mengidentifikasi titik masalah yang mendorong karyawan mencari solusi yang tidak sah. Sederhanakan proses TI untuk mengurangi hambatan dan memudahkan karyawan menyelesaikan tugas mereka dalam saluran yang disetujui.
- Mendidik karyawan: Meningkatkan kesadaran di seluruh perusahaan Anda tentang risiko yang terkait dengan shadow IT dan menyediakan alternatif yang disetujui. Memupuk budaya kolaborasi dan komunikasi terbuka antara tim TI dan bisnis, mendorong karyawan untuk mencari panduan dan dukungan saat memilih solusi teknologi.
- Menetapkan kebijakan yang jelas: Menetapkan dan mengomunikasikan pedoman untuk penggunaan perangkat, perangkat lunak, dan layanan pribadi yang tepat. Berlakukan konsekuensi atas pelanggaran kebijakan untuk memastikan kepatuhan dan akuntabilitas.
- Memanfaatkan teknologi: Menerapkan alat yang memungkinkan tim TI Anda untuk terus menemukan dan memantau semua aset TI yang tidak dikenal dan tidak dikelola.
Dalam lingkungan kerja yang serba cepat saat ini, karyawan sering kali menggunakan solusi shadow IT yang tidak sah untuk meningkatkan produktivitas. Namun, sangat penting bagi perusahaan untuk mengenali dan mengatasi risiko keamanan, kepatuhan, dan produktivitas yang melekat terkait dengan praktik tersebut.
Salah satu solusi yang menjanjikan untuk mengelola TI bayangan secara efisien dan mengendalikan permukaan serangan perusahaan Anda adalah dengan memberdayakan teknologi untuk mengidentifikasi aset yang sebelumnya tidak diketahui, sehingga meningkatkan postur keamanan perusahaan secara keseluruhan, dan memungkinkan mitigasi risiko proaktif.
Dengan mampu meminimalisir risiko shadow IT perusahaan bisa mengurangi permukaan serangan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Sumber berita: