Shopper dan bisnis diperingatkan untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas penipuan menjelang kesibukan belanja Natal dan Tahun Baru
Penipuan aplikasi kartu kredit kemungkinan akan memuncak selama periode tersebut, dengan penjahat dunia maya yang ingin memanfaatkan peningkatan aplikasi asli untuk mencoba mengakses kredit menggunakan detail pribadi yang dicuri.
Penipuan dan pencurian identitas untuk aplikasi kartu kredit diprediksi akan meningkat selama tiga bulan terakhir di tahun 2021. Ini merupakan sebuah tren yang memang terjadi secara tahunan yang mencapai puncaknya pada akhir tahun.
Baca juga: Tips Belanja Online Jelang Libur Panjang |
Risiko dan jaminan
Risiko di musim belanja ini jelas mengancam bisnis dan konsumen. Dengan besarnya volume transaksi digital yang dilakukan, tidak mungkin lepas dari perhatian para maling online, bahkan saat ini adalah saat yang paling mereka tunggu-tunggu, mencari bonus akhir tahun.
Organisasi atau perusahaan harus dapat menjamin bahwa informasi pelanggan mereka aman dari kemungkinan kejahatan siber. Pihak bisnis harus meningkatkan kewaspadaan dan sistem pertahanannya, sementara konsumen harus melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi informasi mereka secara online.
Di seberang jalan, para penjahat siber akan selalu mencari cara dan celah yang bisa mereka eksploitasi. Menggunakan taktik dan strategi yang berubah-ubah lazim mereka gunakan, tapi inti dari upaya mereka adalah menyakinkan pembeli. Oleh karena itu, kehati-hatian harus dibangun dalam setiap tindakan yang dilakukan, tidak terburu-buru dan selalu berpikir jernih.
Baca juga: Tips Siber untuk Natal da Tahun Baru |
Cara melindungi diri dari pencurian identitas dan penipuan
Berikut adalah beberapa tips yang sangat membantu menjaga identitas tetap aman. Pastikan untuk menerapkannya dalam kehidupan digital Anda:
- Gunakan data pribadi Anda dengan hati-hati, terutama data sensitif seperti tanggal lahir, pekerjaan, alamat, dan detail bank. Hanya berikan tanggal lahir Anda jika benar-benar diperlukan.
- Ikuti aturan yang sama selama panggilan telepon, bukan Anda yang berkewajiban memberikan informasi, tetapi penelepon.
- Pastikan Anda menggunakan kata sandi yang aman dan jangan biarkan siapa pun melihat saat masuk ke layanan online.
- Jangan melakukan transaksi sensitif atau membagikan data sensitif saat menggunakan hotspot Wi-Fi publik.
- Tetap perbarui sistem operasi dan semua program di perangkat. Amankan perangkat Anda dari pencurian dengan perlindungan akses dan enkripsi. Unduh perangkat lunak hanya dari sumber asli.
- Gunakan solusi keamanan tepercaya untuk melindungi dari malware dan situs web yang membidik informasi pribadi Anda.
- Berhati-hatilah saat membuka tautan dan lampiran file dalam email. Jangan pernah mengeklik tautan, mengunduh file, atau membuka lampiran dalam pesan kecuali Anda memverifikasi bahwa itu asli.
- Periksa tagihan akun dan pengeluaran kartu kredit Anda secara teratur. Gunakan fitur notifikasi lembaga kredit dan aplikasi perbankan.
- Gunakan layanan seperti Have I Been Pwned untuk memeriksa apakah data atau informasi akses Anda telah terpengaruh oleh pencurian data yang diketahui.
- Periksa kelayakan kredit Anda melalui agen pelaporan kredit di negara tempat tinggal Anda.
Baca juga: Tips Mengatasi Konten Tidak Pantas untuk Anak-anak di TikTok |
Yang harus dilakukan jika menjadi korban pencurian identitas
- Pastikan untuk mengajukan pengaduan pidana ke polisi.
- Ubah kata sandi pada akun yang terpengaruh dan semua akun lain tempat Anda menggunakan kredensial masuk yang sama.
- Jika uang telah ditransfer dari rekening Anda, segera beri tahu bank atau pemberi pinjaman dan blokir akun dan kartu kredit Anda.
- Segera lakukan pembalikkan debit langsung yang tidak sah.
- Laporkan pencurian identitas ke biro kredit.
- Pertahankan diri Anda dari permintaan pembayaran yang tidak wajar dari penyedia, misalnya dengan menggunakan contoh surat dari pusat saran konsumen.
Baca juga: |