Aplikasi stalkerware belakangan menjadi populer di kalangan orang tua untuk melacak aktivitas online anak-anak mereka. Namun, banyak yang tidak menyadari bahaya yang membayanginya dengan menggunakannya.
Pandemi COVID-19 saat ini telah mendorong perubahan besar dalam dinamika seluruh keluarga. Di negara-negara yang telah melalui satu atau lebih lockdown atau jika di Indonesia disebut PPKM, orang tua sudah terbiasa mengetahui persis di mana anak-anak mereka dan apa yang mereka lakukan.
Dengan pelonggaran pembatasan pandemi, beberapa orang tua ingin mengawasi anak-anak mereka dan sayangnya, alih-alih menggunakan aplikasi Parental Control, mereka malah menggunakan aplikasi yang disebut stalkerware atau aplikasi penguntit. Tanpa mereka disadari, ini dapat mengekspos data pribadi anggota keluarga.
Stalkerware kadang disebut sebagai spyware tingkat konsumen, aplikasi ini adalah perangkat lunak tersembunyi atau aplikasi seluler yang memantau korbannya tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka, orang yang diawasi.
Aplikasi ini dapat melacak lokasi GPS perangkat korban, percakapan dan foto mereka, riwayat browser mereka, dan banyak lagi. Aplikasi ini juga sering digunakan untuk diam-diam melacak pasangan, incaran atau pasangan seksual.
Masalah kepercayaan
Menguntit adalah masalah serius karena sering dikaitkan dengan pelecehan dan bentuk kekerasan lainnya, dan dilarang di banyak negara dan wilayah. Yang disayangkan, orangtua sudah mulai menggunakan stalkerware untuk melacak anak-anak mereka sendiri, terutama jika anak tidak terlihat atau menghabiskan terlalu banyak waktu online.
Jujur saja, PPKM pasti membawa kebosanan pada siapa pun terlebih lagi anak-anak, dan model pembelajaran jarak jauh telah meningkatkan waktu online mereka. Dan karena pekerjaan dan kewajiban lain yang menyita waktu, orang tua tidak selalu punya waktu untuk membantu anak-anak mereka menjelajahi semua bagian internet.
Tapi itu tidak berarti anak-anak harus memiliki privasi nol. Bahkan Pasal 16 Konvensi PBB tentang Hak Anak menyatakan: “Tidak ada anak yang boleh diintervensi secara sewenang-wenang atau tidak sah dengan privasinya…”.
Masalah dengan stalkerware tidak hanya terletak pada kepercayaan orang tua-anak. Dengan menggunakan stalkerware Anda juga tanpa disadari dapat membocorkan informasi pribadi tentang anak-anak Anda, anggota keluarga lain dan bahkan diri Anda sendiri.
Stalkerware tidak kebal
Dalam kebanyakan kasus, stalkerware dipasang di ponsel oleh seseorang yang memiliki akses fisik ke sana, dalam hal ini, orang tua, wali sah, atau anggota keluarga lainnya.
Selain itu, stalkerware tersedia untuk iOS dan Android, tetapi tahun lalu Google mengubah kebijakannya untuk menyatakan bahwa aplikasi “tidak dapat digunakan untuk melacak seseorang tanpa sepengetahuan atau izin mereka kecuali pemberitahuan terus-menerus ditampilkan saat data sedang dikirim.” Artinya, jika orang tua ingin memasang aplikasi stalkerware di ponsel anak, mereka harus mengunduhnya dari sumber yang tidak dikenal.
Biasanya, pengembang aplikasi ini tidak memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Jika aplikasi mereka tidak tersedia di Google Play, itu artinya mereka tidak memenuhi persyaratan keamanan Google.
Data yang dikumpulkan dan ditransfer oleh stalkerware biasanya berakhir di cloud pihak ketiga atau server fisik tanpa persetujuan pengguna. Seperti yang ditunjukkan di masa lalu, perusahaan-perusahaan ini tidak kebal terhadap kebocoran data. Bayangkan segala sesuatu yang disimpan di ponsel anak Anda mungkin bocor, foto keluarga, data GPS tentang rumah Anda, percakapan pribadi, dan sebagainya, tentu saja ini sangat berbahaya.
Membesarkan anak di zaman sekarang ini memang menantang. Tidak ada generasi lain yang menyaksikan pergeseran digital seperti itu dalam hidup mereka. Tidak ada generasi orang tua lain yang menghadapi begitu banyak ancaman digital yang menargetkan anak-anak mereka. Tetapi kenyataannya adalah bahwa komunikasi dan ikatan yang terbuka akan memiliki dampak yang jauh lebih positif pada anak-anak daripada pengawasan dan pembatasan yang tersembunyi.
Anak-anak perlu mendengar dari orangtuanya mengapa tidak aman mengunjungi situs web tertentu, mengapa tidak sehat bermain game online larut malam daripada tidur, dan mengapa orangtua tidak dapat mempercayai semua yang diposting orang secara online.
Bagaimana mereka akan mempercayai orangtuanya, jika tidak memberi tahu mereka bahwa Anda memantau setiap bagian dari kehidupan digital mereka.
Solusi aman aplikasi Parental Control
Jika orangtua membutuhkan bantuan dalam bentuk aplikasi, selalu ada aplikasi Parental Control. Perbedaan antara ini dan stalkerware adalah bahwa anak-anak tahu tentang keberadaan aplikasi Parental Control di ponsel mereka.
Itu terlihat jelas di perangkat seluler mereka dan mereka tahu apa yang sedang dipantau. Mereka tahu bahwa ibu dan ayah akan tahu berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk bermain game, atau bahkan jika mereka memainkannya selama waktu sekolah.
Fakta penting lainnya adalah aplikasi parental control biasanya dibuat oleh pengembang terkenal atau bahkan perusahaan keamanan siber. Mereka harus memenuhi persyaratan keamanan tertentu jika ingin tersedia di Google Play atau di App Store Apple.
Oleh karena itu, jika Anda merasa sangat perlu memantau kehidupan digital anak Anda, gunakan aplikasi yang tepat yang tidak akan membocorkan data pribadi keluarga Anda. ESET Parental Control bisa menadi pilihan terbaik bagi orangtua.