Dalam banyak kasus, penjahat siber selalu mengincar semua informasi berharga yang ada dalam PC, laptop atau smartphone untuk penyalahgunaan kredensial.
Tujuannya jelas, mereka ingin memanfaatkan kredensial tersebut sebagai jembatan masuk ke rekening atau mengakses kartu kredit korban.
Jika hal itu terjadi, ini adalah mimpi buruk bagi korban dan keberuntungan bagi pelaku yang mendaapat durian runtuh di hadapannya. Apalagi jika yang mereka memperoleh kredensial dari privilege use.
Praktis mereka dapat bergentayangan kemana pun dalam sistem server dan mengubah kebijakan keamanan untuk memudahkan pekerjaan mereka.
Tingkat risiko tinggi yang akan dihasilkan jika sampai penjahat siber berhasil masuk dari kredensial khusus, namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah semua itu bisa terjadi, langkah pengamanan untuk mengurangi risiko pelanggaran dari pengguna kredensial khusus.
Baca juga: Trojan Pencuri Kredensial Paypal Bersembunyi dalam Aplikasi |
Secure Authentication atau 2FA
Menghadapi kendala seperti ini, metode otentikasi dua faktor (2FA) bisa menjadi jalan keluar bagi perusahaan-perusahaan untuk menekan faktor human error.
Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh penggunaan password yang buruk atau permasalahan digital lain yang muncul, permasalahan yang berujung pada pembobolan.
Secure Authentication menjawab kebutuhan ini, sekalipun password dicuri atau dikompromikan, penjahat siber memerlukan otentikasi kedua yang berasal dari perangkat berbeda.
Yaitu smartphone yang dimiliki oleh pemilik kredensial, tanpa otorisasi kedua maka mereka tidak akan dapat masuk ke dalam sistem perusahaan.
Menggunakan otentikasi dua faktor menjadi opsi pengamanan baru yang lebih aman dan eksklusif, karena otentikasi dua faktor menggunakan dua elemen.
Yaitu terdiri dari kata sandi pengguna dan OTP (One Time Password) yang dengan mudah diimplementasikan di ponsel pintar. Diharapkan solusi ini bisa mencegah terjadinya kebocoran data yang disebabkan oleh karyawan.
Terapkan Tata Kelola Identitas Terpusat
Melacak pengguna istimewa dan akses mereka bisa menjadi tantangan jika Anda tidak memiliki cara terpadu dan otomatis untuk mengelola akses melalui manajemen identitas terpusat dan manajemen siklus.
Tata kelola terpusat membantu memastikan hak akses istimewa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan kebijakan dan praktik keamanan yang ditetapkan oleh organisasi.
Sementara manajemen siklus membantu memastikan akses tersebut sesuai masa pakai pengguna, sejak mereka bergabung dengan perusahaan, melalui perubahan peran apa pun.
Sampai mereka meninggalkan perusahaan sama sekali. Pengelolaan siklus yang baik juga membantu menghindari masalah, katakanlah, pengguna memiliki hak istimewa yang berlebihan karena izin mereka belum disesuaikan saat mereka telah mengubah peran seperti pindah divisi atau beda jabatan.
Baca juga: Aplikasi Pencuri Kredensial Instagram |
Integrasi Pengelolaan
Untuk mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang penyalahgunaan kredensial istimewa, banyak organisasi meluncurkan solusi pengelolaan akses istimewa yang memungkinkan keduanya membatasi akses ke akun istimewa dan memantau penggunaannya. Solusi ini memberikan akuntabilitas dan memudahkan pelacakan.
Masalahnya adalah bahwa sementara pengelolaan akses istimewa memegang peranan penting dalam membantu mengelola akun istimewa secara efisien, ini tidak dirancang untuk memberikan tingkat kepastian identitas yang tinggi.
Oleh karena itu, pendekatan yang ideal adalah memiliki solusi pengelolaan akses istimewa yang terintegrasi dengan autentikasi dua faktor serta pengelolaan identitas dan manajemen siklus. Itu adalah langkah menuju pengamanan identitas untuk memenuhi tantangan akses saat ini.
Baca lainnya: |
Sumber berita: