
Credit image: Freepix
Pentingnya Layanan IT Terkelola dan Peran AI – Di tengah hiruk pikuk kegembiraan seputar AI, telah terjadi perubahan signifikan yang tenang dalam cara kerja Managed Service Provider (MSP penyedia layanan IT terkelola. Kita sedang memasuki Era Ketiga MSP, atau yang bisa kita sebut MSP 3.0.
Seperti dua era sebelumnya, perusahaan yang sukses adalah yang paling cepat beradaptasi untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada pelanggan.
Ini adalah perkembangan penting, mengingat ada puluhan ribu MSP di seluruh dunia. Mereka berdiri di antara vendor IT yang kompleks dan mahal dengan pelanggan akhir, memastikan pengguna mendapatkan teknologi yang mereka butuhkan. Perubahan apa pun dalam cara kerja mereka akan berdampak besar pada seluruh ekosistem IT.
Tiga Pilar Utama Keberhasilan MSP
Sejak awal, MSP yang sukses selalu berpegangan pada tiga faktor kunci untuk membantu pelanggan mereka:
- Skala Ekonomi (Economy of Scale): Mereka menyediakan kemampuan yang tidak dimiliki pelanggan secara internal, baik itu sumber daya uang, keahlian, atau sistem yang mahal. Pelanggan dapat menikmati layanan sekelas perusahaan besar dengan biaya yang terjangkau.
- Jangkauan Jarak Jauh (Remote Reach): Mereka memberikan layanan dari jarak jauh kepada lebih dari satu pelanggan. Ini adalah kunci untuk efisiensi.
- Otomatisasi (Automation): Mereka menggunakan otomatisasi untuk menyediakan layanan yang melampaui kemampuan sumber daya manusia mereka.
Seiring meningkatnya kompleksitas IT, kekuatan ketiga faktor ini juga ikut meningkat. MSP 3.0 hadir untuk mempercepat faktor-faktor ini, menandai pergeseran fundamental dalam cara MSP bekerja dan memberikan nilai.
Baca juga: Perilaku Kamera Yang Berada di Bawah Pengaruh Peretas |
Dari Tukang Servis Menjadi Mitra Strategis
Era 1: MSP 1.0 (Era Teknisi)
- Kapan: Sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an awal.
- Fokus: Mengelola teknologi, bukan strategi.
- Peran: Reaktif. Awalnya adalah pembuat sistem yang menjual dan merawat komputer. Dengan munculnya internet dan jaringan data, mereka berubah dari model break/fix (memperbaiki saat rusak) menjadi organisasi yang memantau sistem pelanggan secara proaktif.
Era 2: MSP 2.0 (Era Penasihat Tepercaya)
- Kapan: Sekitar tahun 2000-an hingga sekarang.
- Fokus: Mitra bisnis strategis.
- Peran: Proaktif. Bisnis mulai mencari cloud computing, keamanan siber terkelola, dan otomatisasi IT. MSP menjadi penasihat tepercaya yang mengusulkan perubahan pada sistem pelanggan untuk menciptakan peluang atau efisiensi, jauh dari peran teknisi yang hanya memperbaiki PC yang rusak.

Mendefinisikan Era Ketiga: MSP 3.0
Evolusi ketiga ini memiliki dua inti utama:
- Pengaktifan Strategis Pelanggan: Tidak hanya mengelola IT, tetapi membantu pelanggan mengintegrasikan teknologi untuk mencapai tujuan bisnis strategis.
- Kewajiban Otomatisasi: Kebutuhan untuk mengotomatisasi banyak fungsi, baik di pihak MSP maupun pelanggan.
MSP 3.0 memperkuat tiga pilar (skala ekonomi, layanan jarak jauh, dan otomatisasi) dengan menggantikan sumber daya manusia (headcount) dengan alat cerdas untuk memberikan layanan pada skala besar.
Peran AI dan Otomatisasi dalam MSP 3.0
Meskipun AI menjadi inti dari dorongan otomatisasi saat ini, ia hanyalah salah satu bagian dari perubahan yang lebih luas:
- Orkestrator AI: MSP memiliki peluang menjadi Orkestrator AI bagi pelanggan. Mereka membantu bisnis mengintegrasikan perangkat dan otomatisasi AI ke dalam alur kerja mereka, bahkan menawarkan berbagai rasa AI as a Service.
- Otomatisasi Layanan: Pengiriman layanan diotomatisasi menggunakan prinsip DevOps untuk terus meningkatkan manajemen layanan IT otomatis.
- Keamanan Siber Skala Besar: MSP 3.0 menggunakan otomatisasi untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber yang mereka berikan kepada pelanggan, memungkinkan perlindungan yang lebih luas dan cepat.
- Konsultasi Bisnis Strategis: MSP bergerak melampaui dukungan IT menuju konsultasi bisnis strategis, membantu pelanggan mengadopsi transformasi digital dan AI dengan cara yang lancar dan produktif.
Baca juga: Pengelabuan Karakter Unik Menipu |
Dorongan Regulasi
Faktor pendorong utama bagi pelanggan untuk mengadopsi MSP 3.0 adalah persyaratan keamanan siber dan keamanan informasi yang semakin ketat yang diamanatkan oleh hukum (misalnya, GDPR dan pedoman NIST CSF2).
Kompleksitas dalam mematuhi berbagai undang-undang dan peraturan, terkadang di banyak yurisdiksi, menciptakan tantangan besar bagi organisasi kecil.
MSP berada di posisi yang tepat untuk memberikan panduan ahli, keahlian, dan skala ekonomi agar pelanggan tetap patuh (compliant) dengan cara yang paling tidak menyakitkan dan terjangkau.
Dibangun untuk Masa Depan dan Peran ESET
Perubahan teknologi besar, seperti munculnya evolusi AI terbaru, adalah kesempatan sempurna bagi MSP untuk menjalankan tiga hal penting yang harus mereka lakukan dengan sangat baik agar tetap relevan bagi pelanggan.
Yakni dengan memberikan skala ekonomi, menyampaikan layanan jarak jauh, dan memberikan layanan pada skala besar menggunakan otomatisasi. Tiga hal ini adalah senjata rahasia MSP dalam mencapai tahap evolusi berikutnya.
Sebagai mitra, ESET berada di posisi yang tepat untuk membantu mitra MSP-nya dalam banyak aspek pergerakan menuju MSP 3.0:
- Alat dan layanan keamanan siber dari ESET sudah didukung oleh AI dan deteksi ancamannya memang dirancang untuk otomatisasi.
- ESET sangat unggul dalam membantu mitra-mitranya mengelola tantangan kepatuhan (compliance) yang rumit, yang sangat menguntungkan bagi pelanggan mereka.
- Dengan demikian, ESET juga berada di posisi yang baik untuk membuat kemampuan keamanan siber yang disediakan MSP kepada pelanggan mereka tahan di masa depan (future-proof).
Karena MSP adalah penganut perubahan seumur hidup, banyak dari mereka yang sudah menyesuaikan diri dan berinvestasi untuk membuat evolusi ketiga mereka sesukses pendahulunya. MSP 3.0 adalah tujuan yang dapat dicapai, terutama dengan bantuan mitra yang tepat.
Sumber berita: