Meng “hack” sebuah mobil bahkan mobil yang sedang dikemudikan, mengambil alih control kemudi, bahkan membelokkan mobil hingga mengalami kecelakaan itu bisa dilakukan. Sebuah pernyataan yang mengejutkan disampaikan oleh seorang car security specialist, seperti dilansir media Network World.
Hacking kendaraan pernah di simulasikan dengan menggunakan short-range wireless seperti Bluetooth, atau dengan akses pelaku secara fisik ke kendaraan. Pada konferensi DefCon 2014, dua orang peserta sekaligus peneliti mendemonstrasikan bagaimana mereka bisa menguasai dua mobil dari Toyota dan Ford dengan memasukkan laptop ke port yang biasa digunakan untuk diagnosa seperti dilansir We Live Security. Toucan Systems, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang keamanan teknologi informasi mengklaim bahkan serangan hack bisa dilakukan jarak jauh, dan dikendalikan atau dilakukan dari komputer desktop.
Image: CNNMoney
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh CNN Money memaparkan bahwa tingkat keamanan mobil-mobil yang terkoneksi internet tergolong ketinggalan zaman. Software yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor standardnya tidak bisa disamakan dengan standard aplikasi perbankan atau software lain pada umumnya”. Laporan tersebut bahkan menyampaikan mobil-mobil generasi baru dari Audi dan Tesla nantinya akan mampu terkoneksi secara wireless ke internet via AT&T – memungkinkan ada lebih banyak celah keamanan baru.
Masih dari CNN Money, Kasus system keamanan pada mobil Tesla, sistem komputer yang mengendalikan keamanan pada pintu ternyata bisa dihack. Hasilnya pintu mobil yang digadang-gadang memiliki teknologi tinggi tersebut berhasil dibuka oleh hacker dengan menggunakan teknik yang sama seperti menghack komputer biasa. Jika hal ini bisa terjadi ke Tesla (TSLA), maka mobil-mobil lain yang “berteknologi komputer” juga mungkin memiliki kerentanan yang serupa.
Sementara itu Malware Researcher di ESET, Cameron Camp menyampaikan di event Blackhat Conference Las Vegas, “Sistem komputer pada kendaraan bermotor secara umum diarahkan pada fungsi seperti mengatur injeksi bahan bakar, perpindahan transmisi, atau untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar.
Tetapi dalam perkembangannya para produsen mobil menginginkan sistem komputer juga ada pada penentu lokasi berbasis browser atau ada system informasi yang tertanam di mobil, jika demikian, maka pelaku scammer, hacker tidak akan berdiam diri.
Dewasa ini sudah ribuan mobil semi-otonom yang dilepas di pasaran dimana pada mobil tersebut sudah tersemat sistem komputer, atau electronic control unit (ECU), yang menangani fungsi keamanan seperti deteksi selip, prediksi tabrakan dan pengereman anti-lock. Memasuki tahun 2020 produsen mobil berani memprediksi bahwa mobil sudah sepenuhnya otonom atau fully computerized dan produsen seperti BMW telah membuat mobil dengan kemampuan self-driving. Sepintas mengingatkan kita akan filmnya James Bond “Tomorrow Never Dies” dimana James Bond dilengkapi dengan kendaraan yang bisa diakses dari smartphone Ericsson.
Is it cool? Mari kita lihat perkembangannya.
Selengkapnya di http://www.welivesecurity.com/2014/06/02/hacking-cars-road-wirelessly-easy-claims-expert/