Jejak digital adalah jejak data yang muncul ketika seseorang menggunakan internet di perangkat komputer atau laptop, smartphone dan lainnya.
Bentuk dan sumbernya pun bermacam, dari situs yang dikunjungi, email yang dikirimkan, pesan yang dikirim melalui platform pesan instan, dan informasi lain yang ‘disetor’ ke berbagai layanan online, ini hanyalah sebagian dari data yang membentuk jejak digital Anda.
Semua tergantung pada bagaimana pendekatan seseorang di internet, kebiasaannya saat di media sosial, dari sini data dapat dikumpulkan dan digunakan untuk membuat gambaran komprehensif tentang dirinya.
Data tersebut dapat disalahgunakan oleh pelaku ancaman untuk segala jenis tujuan jahat atau dapat dijual di pasar gelap seperti Dark Web. Selain itu, jika seseorang cenderung membagikan secara berlebihan, informasi tersebut dapat disalahgunakan oleh penguntit online, penindas maya, atau penipu. Jika Anda masih skeptis, ingatlah ujar-ujar di internet ini: “semua orang adalah target”.
Jejak digital dibagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut:
-
- Jejak Digital Pasif
Data yang ditinggalkan oleh pengguna tanpa disadari. Contohnya kecilnya saja, ketika seseorang hendak pergi ke suatu tujuan dengan mengandalkan aplikasi Google Maps pada smartphone sebagai penunjuk arah. Berbagai rute yang telah dilalui tanpa disadari akan terekam oleh digital.
Selain itu, ketika pengguna mengunjungi suatu laman untuk mencari berbagai informasi, maka server tempat situs tersebut akan menyimpan alamat IP (Internet Protocol) pengguna. Dari IP tersebut bisa diketahui internet service provider (ISP) yang dipakai hingga perkiraan lokasi pengguna mengakses situs tersebut.
-
- Jejak Digital Aktif
Data yang secara sengaja dibuat atau ditinggalkan oleh pengguna. Contohnya, berupa unggahan foto, video dan status di berbagai media sosial yang dimiliki, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, Youtube dan lainnya. Bukan hanya itu saja, dokumen-dokumen yang dikirim melalui email juga akan meninggalkan jejak digital.
Kabar baiknya adalah ada beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan untuk membersihkan jejak digital yang sudah terlanjur tersebar di internet. Anda tidak perlu menjadi seorang pakar untuk melakukannya, ini lebih tentang membuat pilihan cerdas dan menjaga keseimbangan antara privasi dan kenyamanan.
-
- Audit akun medsos dan pengaturan privasi
Tindakan pertama Anda adalah menyelami lebih dalam pengaturan privasi berbagai akun media sosial yang dimiliki, ini termasuk mencari tahu siapa yang dapat melihat akun Anda dan seberapa banyak informasi yang dapat mereka lihat. Ini mungkin akan sedikit melelahkan karena harus menyisir daftar berbagai setelan dan setiap platform mungkin memilikinya di tempat yang berbeda, namun, itu sepadan dengan hasilnya.
Langkah selanjutnya adalah mengaudit semua postingan yang pernah dibuat, baik dulu maupun sekarang. Ini bisa menjadi tugas yang membosankan, terutama karena Anda mungkin memiliki postingan selama bertahun-tahun.
Namun, sisi baiknya, setelah melakukan audit ini, hal ini mungkin membuat Anda lebih memikirkan tentang apa yang ingin diposkan di kemduian hari. Selain membantu mengurangi jejak digital, ini dapat membantu mencegah postingan lama kembali menghantui Anda di masa mendatang.
Setelah mengaudit postingan dan mengunci profil menggunakan pengaturan keamanan dan privasi, sekarang waktunya untuk membersihkan daftar teman, tetapi sebenarnya ini lebih tentang mengatur daftar orang yang mengetahui rahasia pos dan profil pribadi Anda.
Mulailah dengan menyingkirkan orang asing yang Anda bahkan tidak ingat pernah menambahkannya, lalu beralihlah ke kenalan yang tidak terlalu dikenal atau orang yang tidak pernah dihubungi atau ajak bicara, dan seterusnya. Jika Anda berpikir “tapi apa salahnya orang asing melihat postingan saya?”, Postingan Anda bisa mengungkapkan banyak hal, yang bisa sangat merugikan di masa depan.
-
- Periksa akun lain
Kebanyakan orang memiliki puluhan dan mungkin ratusan akun online yang bervariasi. seseorang mungkin mendaftar ke berbagai situs belanja yang mungkin pernah digunakan sekali atau dua kali, atau berbagai aplikasi lain seperti, aplikasi memasak, finansial, game, dan masih banyak lagi. Masing-masing mungkin menyimpan berbagai jenis informasi mulai dari nama, tanggal lahir, dan ukuran tubuh hingga nomor telepon.
Untuk mempermudah, kita biasanya mendaftar menggunakan opsi sistem Single Sign On (SSO) seperti akun media sosial atau alamat email. Anda mungkin belum menyimpan daftar atau catatan dari semua layanan, toko, atau aplikasi yang telah Anda daftarkan selama bertahun-tahun, jadi di sinilah opsi SSO mungkin berguna.
Baik menggunakan Google, Facebook, atau Masuk dengan Apple, semua memberi opsi untuk melihat aplikasi pihak ketiga mana yang memiliki akses akun.
Anda dapat menggunakan daftar ini untuk menghapus akun yang tidak digunakan, atau tidak layak disimpan. Namun, jika Anda tidak menggunakan salah satu opsi SSO untuk mendaftar ke berbagai akun tetapi menggunakan alamat email, Anda dapat mencari semua layanan yang digunakan dengan menelusuri kotak masuk untuk istilah seperti “unsubscribe”, “sign in” or “welcome”.
-
- Berhenti berlangganan
Berbicara mengenai menyapu kotak email, cara lain untuk mengurangi jejak digital adalah dengan berhenti berlangganan dari berbagai buletin yang telah Anda terima.
Banyak langganan berjalan seiring dengan pembuatan akun untuk berbagai layanan dan pasar online, hal ini dapat membuat mereka menggunakan email untuk membombardir dengan berbagai penawaran diskon pada item atau langganan dalam aplikasi. Itu adalah data tambahan yang dimiliki bisnis tentang Anda yang bisa jatuh ke tangan yang salah.
Jujur saja, kebanyakan orang tidak membaca detailnya saat mendaftar, tetapi hanya secara otomatis mengeklik apa yang membuat mereka melalui proses paling cepat. Oleh karena itu, mereka mendapatkan ratusan demi ratusan email yang masuk ke folder langganan di kotak masuk mereka, yang tidak akan mereka baca.
Jadi, setelah Anda berhenti berlangganan, langkah cerdas adalah membuat alamat email khusus yang akan digunakan untuk pembelian satu kali. Itu membawa dua manfaat, yang pertama adalah email utama hanya digunakan untuk hal-hal penting, kedua data tetap aman. Langkah lain, cobalah menggunakan layanan email burner atau email sekali pakai.
Meminimalkan jejak digital tidak perlu berakhir dengan saran yang disebutkan di atas. Langkah penting lainnya yang dapat diambil adalah menggunakan Virtual Private Network (VPN).
VPN berfungsi sebagai kanal terenkripsi untuk lalu lintas internet Anda, menjaga kebiasaan menjelajah agar tidak diintip dan mencegah dari pelacakan. Sebagai manfaat tambahan, VPN juga digunakan oleh perusahaan untuk memungkinkan karyawan yang bekerja dari jarak jauh untuk mengakses jaringan yang aman.
Sumber berita:
https://www.welivesecurity.com/