
Credit image: Freepix
Mengapa Enkripsi Penting untuk Pengguna Rumahan – Keamanan siber bekerja secara berlapis untuk melindungi perangkat dari ancaman. Di antara lapisan-lapisan ini, enkripsi memegang peran penting.
Enkripsi mengubah data yang dapat dibaca menjadi format yang tidak dapat dibaca, sehingga mempersulit peretas untuk mengaksesnya. Tanpa kunci dekripsi, tidak ada yang dapat mengakses file yang dilindungi.
Meskipun enkripsi sering digunakan dalam lingkungan bisnis untuk tujuan kepatuhan dan keamanan data, kebutuhan yang sama juga berlaku untuk foto pribadi, file penting, atau cadangan data di rumah. Jadi, mengapa tidak menerapkan keamanan yang sama di rumah?
Baca juga: Menyelami Kebenaran Mitos Enkripsi |
Elemen Dasar Keamanan Siber
Ketika bisnis gagal menerapkan enkripsi, mereka bisa mengalami insiden yang merusak. Contohnya adalah kasus kebocoran data besar Equifax, di mana kegagalan mengenkripsi data menyebabkan peretas membobol informasi 147 juta orang Amerika.
Studi keamanan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sepertiga responden mengalami kehilangan data karena tidak adanya enkripsi.
Hal ini juga relevan bagi pengguna biasa. Bahkan pengguna rumahan pun memiliki kebutuhan untuk keamanan tingkat tinggi, terutama untuk melindungi kenangan berharga dan file penting.
Dengan menyimpan file dalam folder terenkripsi atau mengenkripsi file itu sendiri, pelaku ancaman akan kesulitan menyalahgunakan data tersebut selama mereka tidak memiliki izin untuk mendekripsinya.
Baca juga: Lindungi Data dengan Enkripsi Seperti Perusahaan Besar |
Cara Kerja Enkripsi

Secara sederhana, enkripsi mengubah data yang dapat dibaca (plaintext) menjadi format yang tidak dapat dibaca (ciphertext) menggunakan algoritma dan kunci. Tanpa kunci, file yang dilindungi tidak dapat diuraikan.
Ada dua jenis enkripsi yang paling umum: simetris dan asimetris.
Enkripsi Simetris: Menggunakan satu kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Ini adalah jenis enkripsi yang paling sering digunakan untuk mekanisme enkripsi drive atau penyimpanan.
Enkripsi Asimetris: Menggunakan dua kunci: kunci publik dan kunci privat. Satu kunci mengenkripsi, sementara kunci lainnya mendekripsi file atau pesan. Ini umum digunakan pada aplikasi perpesanan.
Selain itu, ada juga hashing, yang mengubah plaintext menjadi nilai hash yang unik. Ini berfungsi seperti sidik jari data, misalnya untuk menyamarkan kata sandi yang tersimpan sehingga tidak dapat disalahgunakan jika diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Baca juga: Enkripsi Hibrid |
Langkah-langkah Praktis untuk Mengaktifkan Enkripsi
Saat ini, banyak produsen perangkat atau pengembang sistem operasi sudah menyertakan enkripsi sebagai fungsi dasar produk mereka.
Ponsel: Samsung, misalnya, memiliki fitur Secure Folder yang didukung oleh platform keamanan Knox. Fitur ini menyediakan enkripsi data dengan mengisolasi aplikasi dan data, serta memerlukan verifikasi tambahan seperti PIN, pola, atau sidik jari.
PC: Windows 11 menawarkan enkripsi file, folder, atau drive secara bawaan. Anda dapat mengenkripsi file individu melalui menu properti, atau seluruh drive melalui pengaturan Data Encryption.
Selain opsi bawaan, penyedia solusi keamanan pihak ketiga seperti ESET juga menawarkan enkripsi. Solusi seperti ESET HOME Security Premium mencakup fitur enkripsi untuk data dan foto sensitif.
Fitur ESET Folder Guard membantu melindungi data penting dari ancaman seperti ransomware dengan memungkinkan pengguna membuat daftar folder yang dilindungi, yang tidak dapat dimodifikasi atau dihapus oleh proses yang tidak tepercaya.
Dengan mengimplementasikan enkripsi di rumah, Anda dapat melindungi informasi berharga dari penyalahgunaan. Meskipun demikian, enkripsi tidak boleh menjadi satu-satunya pertahanan Anda. Enkripsi hanyalah salah satu lapisan dalam strategi keamanan siber yang komprehensif.
Sumber berita: