
Credit image: Freepix
1. Spyware Pencuri Data Senyap
Spyware adalah jenis malware yang menyusup secara rahasia ke perangkat dengan fokus utama mencuri informasi sensitif. Ini termasuk kredensial login, detail perbankan, riwayat browsing, atau komunikasi pribadi yang kemudian dapat dijual ke penjahat siber.
Meskipun tujuan utamanya adalah pencurian data, spyware canggih juga dapat mengaktifkan kamera atau mikrofon, memungkinkan penyerang merekam gambar, video, atau percakapan.
Bagaimana Spyware Menyebar?
Infeksi spyware sering terjadi karena:
- Mengklik tautan berbahaya.
- Membuka lampiran pada email phising.
- Mengunduh aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya, Namun menyembunyikan fitur mata-mata.
Anak-anak dan bahkan orang dewasa bisa saja menginstal aplikasi ini sendiri tanpa menyadari risikonya.
Contoh nyata, belum lama ini ditemukan spyware bernama Ratel yang disebarkan melalui Telegram dengan menyamar sebagai game clicker populer.
Malware ini mampu membajak pesan SMS untuk membayar langganan atau layanan dari dana korban tanpa korban menyadarinya.
2. Stalkerware Alat Pemantauan yang Bersifat Pribadi
Stalkerware secara teknis mirip dengan spyware, bersembunyi di balik nama aplikasi lain dan memantau perilaku online, lokasi, dan aktivitas perangkat. Namun, tujuannya seringkali sangat pribadi.
Tidak seperti spyware yang menjaring korban sebanyak mungkin, stalkerware paling sering digunakan oleh individu yang saling mengenal untuk melacak target mereka.
Alat ini dikaitkan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga, pasangan yang suka mengontrol, atau bahkan lelucon antar teman.
Anak-anak bisa menjadi korban jika teman atau kenalan menginstal stalkerware di ponsel atau laptop mereka untuk mendapatkan akses ke data pribadi.
Banyak stalkerware yang disamarkan sebagai “pelacak perangkat” atau “alat keselamatan,” padahal berfungsi sebagai sistem pengawasan tersembunyi.
Baca juga: Lindungi Akun WhatsApp dari Penipuan & Pembajakan |