Menghadapi perkembangan dunia siber yang semakin kompleks dan berbahaya, pengguna internet di Indonesia harus memiliki informasi yang komprehensif mengenai hal tersebut. Oleh karena itu Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2 Tahun 2023 dan Analisis Serangan Sepanjang 2023 dihadirkan.
Di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini, ancaman terhadap keamanan juga semakin kompleks. Meskipun infrastruktur sudah semakin canggih untuk mengakomodasi perubahan yang cepat, namun keberadaannya telah menempatkannya pada posisi kritis karena menghadirkan permukaan serangan yang semakin meluas.
Baca juga: Survei ESET Penipuan Belanja E-Commerce Paling Marak di Indonesia |
Pemetaaan Sistematis AwanPintar.id®
Sesuai dengan Perpres Nomor 47 Tahun 2023 mengenai Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber yang merupakan acuan untuk mewujudkan kekuatan dan kapabilitas siber dalam rangka mencapai stabilitas Keamanan Siber, AwanPintar.id® sebagai salah satu stakeholder dunia siber Indonesia ikut serta membangun keamanan siber melalui pemetaan sistematis ancaman siber di jaringan internet Indonesia.
Pemetaan tersebut dituangkan dalam Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2 yang diolah oleh AwanPintar.id® dengan menjabarkan besarnya ancaman siber yang masuk di Indonesia dalam enam bulan terakhir sekaligus memaparkan analisis serangan selama tahun 2023. Pada paruh kedua tahun ini telah terjadi 685.772.501 serangan siber yang dikompilasi dari seluruh detector yang disebar di jaringan internet Indonesia.
Besarnya ancaman tersebut meningkat sebesar 97,53 persen dibandingkan dengan Semester 1 tahun 2023. Dimana serangan yang diarahkan ke infrastruktur internet Indonesia, tidak hanya berasal dari negara lain tetapi juga datang dari dalam negeri sendiri,
Dimana Indonesia masuk dalam 10 besar negara kontributor serangan siber di Indonesia. Yang di saat yang sama menumbuhkan kekhawatiran baru.
Yakni munculnya pusat-pusat serangan baru di luar Jabodetabek yang selama ini mendominasi ancaman dari dalam yang menunjukkan penyebaran ancaman meluas.
AwanPintar.id® dalam upayanya menjaring setiap serangan yang masuk, menemukan beberapa fakta yang cukup miris, yakni:
- Percobaan pencurian kredensial secara besar-besaran
- Disusul upaya mengakses sumber daya pengguna super atau hak akses administrator yang dapat memberikan jalan penyerang untuk menguasai jaringan target.
Baca juga: Kesalahan Keamanan Digital Teratas |
Common Vulnerability & Exposures (CVE) 2023
Laporan ini secara khusus menyoroti Common Vulnerability & Exposures (CVE) 2023 mengingat besarnya potensi ancaman tersebut.
CVE 2023 adalah jenis kerentanan baru yang terdeteksi di tahun 2023. Sebagai kerentanan baru, informasi seputar CVE-2023 masih terbatas, sehingga pastinya masih banyak yang masih awam dengan ancaman tersebut.
Identifikasi CVE menjadi penting bagi sebuah organisasi berbasis IT sebagai peringatan dini untuk sistem yang ada di dalam organisasi tersebut.
Umumnya terdapat jeda waktu saat CVE dirilis dengan kecepatan vendor mengeluarkan perbaikan (patch) untuk menambal lubang kerentanan.
Jangka waktu ini disebut sebagai Zero-Day, dan pada selang waktu ini, para penjahat siber mulai melakukan serangan (Zero-Day Attack) memanfaatkan informasi yang didapat terkait kerentanan sistem.
Sepanjang tahun 2023 AwanPintar.id® mampu mendeteksi kehadiran kerentanan baru atau CVE-2023 yang masuk ke Indonesia pada bulan yang sama. Hal ini dapat diartikan sebagai berikut:
- Pelaku ancaman digital dengan cepat memanfaatkan kerentanan setelah informasi kerentanan dirilis secara resmi.
- Ancaman digital terkini sudah masuk ke Indonesia dengan cepat.
- AwanPintar.id® mampu mendeteksi sedini mungkin (early warning system) untuk ancaman terbaru.
- AwanPintar.id® akurat dalam mendeteksi dan mengklasifikasikan serangan berdasarkan CVE.
Baca juga: Membatasi Jejak Digital |
Stabilitas Keamanan Siber
Founder AwanPintar.id® sekaligus Chief Technology Officer (CTO) PT Prosperita Sistem Indonesia, Yudhi Kukuh mengatakan:
“Dengan semakin terintegrasinya pusat data dan infrastruktur penting baik fisik maupun non fisik ke dalam teknologi dan jaringan global, selain memberikan kemudahan akses dan kontrol, juga menimbulkan risiko keamanan baru. Risiko tersebut diantaranya berasal dari adanya ancaman intrusi yang dilancarkan dari dunia maya yang mampu menembus sistem jaringan keamanan data dan informasi pusat dan infrastruktur penting tersebut.”
Dalam perkembangannya, serangan siber dianggap sebagai media yang sangat efektif untuk mengguncang stabilitas keamanan negara karena memiliki karakteristik yang murah, mudah dijalankan, dan efektif mencapai hasil yang diharapkan.
Sementara itu, upaya menciptakan ketahanan terhadap serangan siber semakin meluas karena adanya interkoneksi antar jaringan yang kompleks juga memberikan keleluasaan bagi pelaku untuk bersembunyi dan melakukan serangan dari berbagai tempat di muka bumi ini.
Laporan tersebut diharapkan dapat memberikan masukan yang sangat berharga bagi upaya pemangku kebijakan, praktisi keamanan siber, dan pihak terkait lainnya untuk:
- Meningkatkan ketahanan infrastruktur siber.
- Mengelola risiko digital.
- Dan memastikan kedaulatan serta konektivitas digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan begitu, laporan ini akan berperan penting dalam upaya menjaga keberlangsungan sistem elektronik dan melindungi kepentingan nasional di era digital.
Unduh Laporan
Untuk mengunduh Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2 Tahun 2023 dan Analisis Serangan Sepanjang 2023 silakan melalui tautan berikut:
Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2
Demikian informasi mengenai Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2 dan Analisis Serangan Sepanjang 2023 dapat bermanfaat dan menambah wawasan seputar dunia siber.
Sumber berita: