Skip to content

PROSPERITA IT NEWS

Informasi seputar IT Security

  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Teknologi
  • Ransomware
  • Tips & Tricks
  • Home
  • Teknologi
  • Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

3 min read
Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

Image credit: Freepix

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram – Telegram didirikan pada tahun 2013 oleh Pavel dan Nikolai Durov. Meskipun mereka mendirikan VKontakte (media sosial terbesar Rusia), mereka meninggalkan negara itu setelah berselisih dengan otoritas Rusia mengenai tuntutan penyensoran.

Meskipun berkantor pusat di Dubai, investigasi independen pada tahun 2025 menemukan gambaran yang lebih rumit. Bagian penting dari infrastruktur jaringan Telegram termasuk akses pada router di pusat data tertentu dioperasikan oleh perusahaan yang pemiliknya memiliki hubungan bisnis jangka panjang dengan lembaga negara Rusia, termasuk FSB (Dinas Keamanan Federal).

Meskipun ini tidak membuktikan kontrol langsung, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang sah bahwa tulang punggung teknis Telegram dapat rentan terhadap eksploitasi atau tekanan politik oleh otoritas Rusia.

Pengumpulan Data dan Praktik Privasi

Meskipun memasarkan dirinya sebagai platform ramah privasi, Telegram tetap mengumpulkan informasi pengguna, terutama dalam mode obrolan cloud (default):

  • Penyimpanan Pesan dan Media: Pesan dari obrolan cloud disimpan di server Telegram untuk mendukung akses multi-perangkat.
  • Nomor Telepon dan Kontak: Nomor telepon wajib untuk pembuatan akun. Jika pengguna mengaktifkan sinkronisasi kontak, aplikasi mengunggah buku alamat Anda (nama dan nomor) untuk memberi tahu ketika kontak bergabung.
  • Alamat IP dan Metadata: Telegram dapat mencatat alamat IP, info perangkat, dan metadata login hingga 12 bulan untuk mendeteksi spam dan aktivitas mencurigakan.

Baca juga: Bot Telegram Serang Pengguna E-Commerce

Insiden Keamanan dan Penyalahgunaan Platform

Beberapa insiden selama bertahun-tahun telah menimbulkan kekhawatiran tentang desain, bug, atau kesalahan konfigurasi fitur yang mengekspos data pengguna secara massal:

  1. Kebocoran Data Massal: Pada akhir 2023 hingga awal 2024, peneliti menemukan arsip 122 GB berisi kredensial login yang bocor, dibagikan melalui ratusan saluran Telegram.
  2. Pencurian Data Medis: Pada tahun 2024, hacker menggunakan chatbot Telegram untuk membocorkan data medis sensitif dari lebih dari 31 juta pelanggan asuransi India.
  3. Eksfiltrasi Malware: Malware pencuri info (infostealer) tertangkap menggunakan Telegram Bot API resmi untuk mengeksfiltrasi data yang dicuri termasuk kredensial dan info sistem ke obrolan grup mereka.
  4. Fitur “Orang Sekitar” (People Nearby): Fitur yang awalnya niat baik ini dikritik karena peneliti menunjukkan bahwa fitur tersebut dapat mengungkap lokasi persis pengguna—dalam jarak puluhan meter jauh lebih akurat dari yang diiklankan.

Cara Tetap Aman di Telegram

Jika Anda bukan pengguna berisiko tinggi (aktivis, jurnalis) dan memilih untuk tetap menggunakan Telegram, Anda dapat memaksimalkan keamanan:

1.  Amankan Percakapan

  • Selalu gunakan Obrolan Rahasia (Secret Chats) untuk semua percakapan yang masih Anda pilih di Telegram.
  • Aktifkan kunci kode sandi (passcode lock) pada aplikasi.

2.  Perkuat Akun

  • Wajibkan Otentikasi Dua Langkah (2FA) dan pilih kata sandi yang kuat. Ini membantu pertahanan terhadap serangan SIM-swap.
  • Periksa sesi aktif secara teratur dan putuskan sambungan login yang tidak dikenal.

3.  Kelola Privasi

  • Nonaktifkan sinkronisasi kontak.
  • Kendalikan siapa yang dapat melihat nomor telepon dan status “terakhir dilihat” Anda.

4.  Waspada Risiko

  • Berhati-hatilah terhadap pesan atau tawaran yang tidak diminta.
  • Hindari menggunakan Telegram pada perangkat yang sudah di-root atau di-jailbreak, karena perangkat tersebut lebih rentan terhadap malware dan pengawasan.

Baca juga: Bisnis Phising Telegram

Saran Pakar ESET

Pakar keamanan ESET mencatat bahwa kekhawatiran terhadap Telegram meliputi pengaturan keamanan default yang lemah, kurangnya moderasi konten.

Dan keengganan platform untuk mengatasi aktivitas berbahaya (termasuk operasi kriminal dan cyberespionage).

Penelitian ESET mendokumentasikan banyak contoh penyalahgunaan Telegram, mulai dari bot yang memfasilitasi scam hingga penyalahgunaan API resmi untuk mencatat informasi curian.

Untuk berbagi informasi sensitif, gunakan alternatif dengan perlindungan default yang lebih kuat, seperti Signal. Jika Anda menggunakan Telegram untuk bisnis atau ingin menambahkan lapisan pertahanan ekstra.

Pertimbangkan untuk melengkapi perlindungan bawaan Telegram dengan cybersecurity suite tepercaya seperti ESET Smart Security Premium atau ESET Small Business Security.

 

 

 

Baca artikel lainnya: 

  • Kedok Privasi Telegram
  • Cara Mencegah Orang Memasukkan Anda ke Grup Telegram Tanpa Izin
  • EvilVideo Serang Telegram Web
  • Telegram Surga Phising
  • Trojanisasi Telegram
  • Spyware BadBazaar Menyelinap di Telegram & Signal
  • Telegram Sarang Baru Mobilisasi Serangan Siber
  • Oversharing Medsos Jadi Ancaman Fisik & Digital
  • Yang Sebaiknya Disimpan Sendiri di Medsos
  • Jenis Foto yang Tidak Boleh Diunggah di Medsos

 

 

 

Sumber berita:

 

WeLiveSecurity

Post navigation

Previous DragonForce Jadi Kartel Ransomware
Next Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

Related Stories

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
3 min read
  • Teknologi

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

December 5, 2025
Kedok Privasi Telegram Kedok Privasi Telegram
2 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kedok Privasi Telegram

December 4, 2025
Malware GlassWorm Kembali Bawa 24 Ekstensi Palsu Malware GlassWorm Kembali Bawa 24 Ekstensi Palsu
3 min read
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal

Malware GlassWorm Kembali Bawa 24 Ekstensi Palsu

December 4, 2025

Recent Posts

  • Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
  • Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
  • DragonForce Jadi Kartel Ransomware
  • Kedok Privasi Telegram
  • Malware GlassWorm Kembali Bawa 24 Ekstensi Palsu
  • Klien YouTube SmartTube di Android Disusupi Malware
  • Scam AI Natal Incar Pengguna Android
  • Stop Post Detail Kerja di Medsos
  • Doxxing Ancaman Retribusi Digital
  • Olymp Loader Malware Assembly Canggih

Daftar Artikel

Categories

  • Edukasi
  • Mobile Security
  • News Release
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi
  • Tips & Tricks

You may have missed

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
3 min read
  • Teknologi

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

December 5, 2025
Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
3 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

December 5, 2025
DragonForce Jadi Kartel Ransomware DragonForce Jadi Kartel Ransomware
3 min read
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis

DragonForce Jadi Kartel Ransomware

December 5, 2025
Kedok Privasi Telegram Kedok Privasi Telegram
2 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kedok Privasi Telegram

December 4, 2025

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.