Memasuki tahun 2014 dunia maya sudah ramai diwarnai dengan serangkaian masalah keamanan. Kebocoran-kebocoran data dari server baik itu di perusahaan maupun lembaga pemerintahan yang tentu saja mengincar data konsumen terutama data keuangan. Jaringan toko Neimann Marcus mencatat ada sekitar 1.1 juta data kartu kredit customernya yang terekspose oleh pelaku kejahatan.
Apple juga sudah memperoleh “kado” awal tahun 2014nya dengan penyebaran phishing di iTunes, meski sejauh ini ESET baru mendeteksi di wilayah Irlandia, tetapi perlu juga diperhatikan oleh user iTunes di wilayah geografis lain, termasuk Indonesia.
Spying baik melalui tapping maupun penggunaan media internet untuk menyebarkan spyware seperti yang marak di Indonesia beberapa waktu lalu, masih terasa imbasnya. Efek Snowden memberikan sebuah gambaran baru mengenai situasi teknologi internet dan pemanfaatannya. Berangkat dari pemahaman tersebut, semestinya user bisa menjadi lebih waspada dan berhati-hati terutama dalam memperlakukan data pribadi, perilaku berinternet hingga pembuatan password dan kesadaran akan keamanan data.
Kesadaran akan keamanan data di Indonesia perlu menjadi prioritas mengingat ada banyak momen dimana Indonesia akan mengalami lonjakan penggunaan dan koneksi internet baik melalui desktop maupun smartphone. Menjelang pemilu Bulan April dimungkinkan penggunaan internet akan marak mengingat kampanye tidak lagi hanya melalui penggalangan massa. Gerilya di internet akan marak, sehingga rawan pemanfaatan oleh pelaku kejahatan internet yang biasanya memanfaatkan momen tertentu.
Sedangkan secara umum, keamanan dunia maya Indonesia sendiri memasuki tahun 2014 masih belum beranjak jauh dari fluktuasi di bulan-bulan sebelumnya. Belum ada kejadian signifikan yang terjadi terkait dengan keamanan. Meskipun demikian status prevalensi malware Indonesia tetap berada di peringkat dua dibawah Laos.
Gambaran lebih lengkap tentang prevalensi malware Indonesia selama Januari 2014, termasuk level prevalensi di wilayah Asia Tenggara dapat diihat pada gambar berikut ini :
Sementara itu dari 10 malware teratas yang marak beredar terdapat kondisi yang menarik dan perlu jadi perhatian terutama bagi user di Indonesia. Dari daftar tersebut, diketahui ternyata Indonesia menjadi “sarang” kedua terbesar dunia untuk dua malware teratas yaitu Ramnit dan JS/FBook. Berikut ini pemaparannya:
1. Ramnit, atau yang diidentifikasi oleh ESET sebagai Win32/Ramnit masih kerasan menghuni jagat maya Indonesia sejak lama. Prevalensinya cenderung berada pada level diatas 10% sehingga Ramnit selalu menduduki posisi teratas dalam daftar 10 besar malware yang beredar di Indonesia. Yang menarik adalah ternyata ditingkatan global, Indonesia berada pada posisi kedua sebagai “sarang” Ramnit dengan angka 15.05% (saat ini) dibawah Bangladesh dengan 17.02%
Sumber: diolah dari ESET LiveGrid System
Sedangkan pada aspek trend, setelah mengalami peningkatan pada Desember 2013 hingga awal Januari, Ramnit akhirnya menunjukkan trend penurunan. Kita akan saksikan bersama sejauh mana pergerakan Ramnit di bulan Februari. Gambar berikut adaah grafik fluktuasi Win32/Ramnit di Indonesia:
Sumber: diolah dari ESET LiveGrid System
Ramnit sebagai salah satu malware lama adalah malware yang sulit dibasmi. Untuk menyegarkan kembali ingatan kita, berikut ulasan singkat tentang Ramnit yang dikenal sebagai file infector:
Sumber: http://www.virusradar.com
Meskipun demikian, sebenarnya Ramnit bisa dicegah. Update ESET Antivirus telah memasukkan Ramnit pada virus update databasenya sehingga pengguna ESET secara otomatis akan terupdate dan dipastikan terhindar.
2. JS/FBook (NAP) kemunculannya dalam radar virus LiveGrid ESET terdeteksi sejak 18 Oktober 2013 dan pada januari 2014 langsung menduduki peringkat dua di jagat maya Indonesia. JS/FBook sebenarnya adalah Trojan yang digunakan untuk menyebar luaskan dan memunculkan iklan-iklan yang tidak jelas. Sedangkan prevalensinya, secara global Indonesia berada di posisi kedua dunia dengan 7.11% dibawah Vietnam dengan 18.61%.
Sumber: diolah dari ESET LiveGrid System
Trojan JS/FBook mengalami peningkatan signifikan sejak akhir tahun 2013 sedangkan menjelang akhir Januari 2014 JS/FBook.NAP terlihat mengalami penurunan tipis. Versi berikutnya dari JS/FBook yaitu JS/FBook.NAQ memiliki daya rusak yang lebih tinggi,yang terdetkesi oleh ESET LiveGrid System sejak 27 Oktober 2013. Grafik fluktuasi JS/FBook.NAP di Indonesia sebagai berikut:
Sumber: diolah dari ESET LiveGrid System
Malware lain diurutan selanjutnya masih diduduki oleh malware lama seperti Win32/Sality, Win32/Virut, LNK/Autostart. Berikut ini adalah daftar 10 malware teratas yang beredar di Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia mengemukakan “Tahun 2014 ini sekaligus juga menjadi tahun politik di Indonesia, dimana masyarakat Indonesia akan melakukan pemilihan umum. Penggunaan internet dan media social untuk melakukan kampanye dan media komunikasi mulai marak digunakan semenjak beberapa tahun lalu. Sebagaimana fenomena yang umum terjadi dimana ketika kita menghadapi atau memasuki sebuah peristiwa yang menghebohkan seperti bencana, maupun pemilihan umum, dimana mata dan telinga masyarakat akan tertuju. Maka saat itulah biasanya dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan internet untuk melakukan aksinya”.
Sehingga, bagi user, untuk juga memperhatikan dan ekstra hati-hati dengan kemungkinan spam, phishing, yang menyebar lewat email, maupun video dengan judul yang menarik cenderung bombastis yang biasa menyebar melalui media social seperti facebook dan twitter.