Aplikasi pembayaran konsumen telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun di saat yang sama aplikasi tersebut menjadi sarang kejahatan siber seperti Zelle
Aplikasi baru seperti Venmo, Cash App, dan Zelle, menawarkan cara yang cepat, efektif, dan gratis bagi pengguna untuk melakukan pembayaran.
Sementara Zelle menjadi salah satu yang paling sukses dari layanan peer-to-peer (P2P), mereka juga menjadi paling buruk dalam soal keamanan.
Baca juga: Penipuan Aplikasi Transaksi |
Jaringan Besar Minim Proteksi
Sekitar 10.000 lembaga keuangan sekarang berpartisipasi dalam jaringannya, yang berarti Zelle dapat diakses dari aplikasi perbankan yang tak terhitung jumlahnya, serta diunduh sebagai layanan mandiri.
Tetapi meskipun umumnya dianggap sebagai cara yang aman untuk mentransfer dana, Zelle dikritik karena menawarkan sedikit perlindungan konsumen dari penipuan.
Seperti beberapa waktu yang lalu, Zelle mendapat kecaman karena penggunanya kehilangan sekitar $440 juta melalui transaksi penipuan pada tahun 2021.
Menurut laporan, bank tidak berbuat banyak untuk memerangi penipuan di Zelle dan umumnya enggan mengembalikan uang orang yang menjadi korban.
Baca juga: Ancaman Besar Seluler Ancaman Aplikasi |
Mungkinkah Uang Korban Kembali?
Zelle tidak mengharuskan pengguna untuk membagikan informasi keuangan apa pun untuk mengirim dana, dan individu biasanya diautentikasi melalui bank mereka, menambahkan lapisan keamanan yang penting.
Namun, seperti App Cashi dan layanan serupa, ia tidak menawarkan perlindungan yang sama seperti kartu kredit dan debit.
Zelle membagi penipuan dalam dua kategori, yang menjadi acuan korban mana yang harus dikembalikan uangnya, sebagai berikut:
1. Penipuan dimana ketika pihak ketiga yang tidak sah mengakses akun pengguna dan mentransfer uang tanpa sepengetahuan pengguna
2. Penipuan dimana pengguna ditipu untuk mengirim uang itu sendiri dalam platform.
Kecil kemungkinan mereka akan mendapatkan kembali dana yang ditipu jika pengguna menjadi korban dari jenis penipuan kedua.
Dari 90 persen kasus, bank umumnya tidak akan mau membayar orang yang ditipu melakukan pembayaran di platform.
Baca juga: Melindungi DIri dari Aplikasi Berbahaya |
Cara Tetap Aman di Zelle
Kiat untuk tetap bebas penipuan di Zelle tidak berbeda dengan kiat menghindari penipuan di Cash App dan layanan pembayaran P2P lainnya.
Ini melibatkan kehati-hatian terhadap komunikasi yang tidak diminta, meningkatkan otentikasi akun, dan hanya mengirim uang ke orang yang Anda percayai. Pertimbangkan hal berikut:
-
Bersikaplah skeptis: Jangan pernah mengirim uang kepada siapa pun yang tidak Anda percayai, dan ingatlah bahwa jika suatu tawaran terlihat too good to be true, biasanya adalah penipuan.
-
Periksa kembali dengan pengirim yang seharusnya: Jika Anda menerima komunikasi seperti itu, segera hubungi pengirim yang dimaksud untuk memeriksa ulang apakah itu sah atau tidak. Jangan pernah menggunakan detail kontak dalam pesan asli.
-
Berhati-hatilah terhadap email phising, SMS, dan panggilan telepon: Mereka terlihat sah, tetapi sering kali menekan agar terburu-buru dalam mengambil keputusan. Jangan pernah memberikan kredensial bank atau kredensial lainnya kepada siapa pun.
-
Tingkatkan autentikasi: Jika belum diaktifkan, tambahkan autentikasi dua faktor ke aplikasi perbankan atau Zelle Anda, yang berarti bahwa meskipun penipu mendapatkan kata sandi dan nama pengguna, mereka tidak akan dapat membajak akun tersebut.
-
Tingkatkan keamanan seluler: Dengan mengunduh perangkat lunak anti-malware dari vendor terkemuka ke perangkat Anda. Ini akan sangat membantu untuk tetap aman dari serangan phishing dan unduhan malware terselubung.
Baca lainnya: |
Sumber berita: