Iming-iming smartphone gratis semakin marak di media sosial, Facebook, Messenger dan Instagram menjadi pusat penipuan ini.
Kenapa penipuan iPhone gratis masih booming meskipun sudah berjalan bertahun-tahun? Karena, banyak orang masih tertarik dengan barang gratisan, apa lagi tanpa harus mengeluarkan sepeser uang. Tapi tanpa sadar malah menjadi agen atau kaki tangan pelaku untuk menyebarkan penipuan ini secara masif.
Scam iPhone gratis adalah penipuan gaya klasik yang terbukti masih ampuh sampai sekarang, yang membuat penipuan ini bertahan lama adalah selain hadiah yang menggiurkan, korban juga tidak menyadari faktor risikonya. Sehingga tidak merasa dirugikan atau kehilangan. Mereka hanya diminta melakukan aktivitas online yang tidak mengeluarkan uang, seperti mengisi survei, spam, subscribe atau like.
Trik penipuan
Ada beberapa metode yang digunakan oleh scammers saat melakukan aksinya di media sosial, jika di Instagram mereka menggunakan akun-akun palsu sebagai media untuk mengarahkan korbannya mengikutikehendak mereka. Di Facebook, pelaku membuat grup-grup publik dan fan page sebagai alat untuk menarik member dan menyebarkan postingan bagi-bagi iPhone gratis.
Salah satu platform media sosial paling populer di kalangan anak muda ini juga menjadi tempat pangkal para scammers menebar pesona giveaway.
Cukup ketikkan free iphone maka akan muncul banyak akun yang menawarkan iPhone 11 gratis, mereka menjanjikan iPhone dengan beberapa syarat yang wajib diikuti, seperti follow akun tertentu, like beberapa gambar atau postingan, lalu membuat komentar dan mention follower.
Metode ini selalu sama di akun yang lain, pakem yang sepertinya memang dirancang sedemikian rupa untuk menangguk follower dan like sebanyak-banyaknya, tanpa ada kejelasan hadiahnya akan jadi diberikan atau tidak.
Sebagai platform media sosial terbesar di dunia Facebook memang selalu menjadi sasaran tembak para scammer, dalam kasus penipuan iming-iming smartphone seperti iPhone dan Samsung mereka menggunakan dua cara, melalui grup dan fan page
Melalui grup dan fan page, pelaku membuat postingan yang menawarkan iPhone atau Samsung secara gratis, jika mematuhi persyaratan yang mereka tetapkan, member dapat mengklaim hadiahnya.
Yang paling unik adalah bagaimana mereka mewajibkan member untuk mengunduh aplikasi tertentu dari play store, salah satunya adalah Cashzine, aplikasi yang diklaim dapat menghasilkan uang bagi penggunanya. Korban diharuskan juga untuk mendaftar menggunakan undangan dari si pelaku, atau dengan arti lain, pelaku mendapat keuntungan dari undangan yang dipakai oleh korban.
Whatsapp dan Messenger
Korban yang mendapat blast atau postingan di WAG atau Messenger biasanya diberikan tautan yang meminta informasi pribadi pengguna WhatsApp yang menjadi sasaran, yang biasanya ditujukan secara acak.
Jika penipuan siber hanya meminta korban untuk like, subscribe atau spam dan unduh aplikasi mungkin dampaknya tidak akan signifikan, karena tidak ada kerugian secara finansial atau data yang diberikan.
Tapi jika penipuan tersebut meminta data pribadi korban melalui tautan via WhatsApp atau Messenger atau dengan survei-survei yang di ujung meminta data korban untuk pengiriman hadiahnya. Dapat dipastikan data-data tersebut akan mereka manfaatkan untuk aktivitas ilegal.
Tips menangani penipuan siber
Yang dilakukan para penjahat siber adalah memanfaatkan sisi psikologis korbannya, mereka tahu masih banyak orang di belahan negara mana pun yang mudah dieksploitasi dengan iming-iming barang gratis. Untuk mencegahnya ikuti beberapa kiat ini:
-
Jangan pernah percaya dengan janji-janji muluk mendapat barang gratis, apalagi jika itu barang mahal seperti smartphone. Sesuatu yang Too Good To Be True biasanya bohong besar.
-
Jangan mudah mengklik apa pun yang diberikan seseorang melalui media sosial.
-
Jika penasaran, copas ke komputer dan buka di peramban.
-
Jika yang menawarkan dari merek terkenal, pastikan untuk mengecek ke website resmi mereka untuk memastikan apakah benar ada tawaran gratis tersebut.