Skip to content

PROSPERITA IT NEWS

Informasi seputar IT Security

  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Teknologi
  • Ransomware
  • Tips & Tricks
  • Home
  • Teknologi
  • Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
  • Teknologi

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

3 min read
Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

Image credit: Freepix

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat – Dalam kurun waktu hanya tiga bulan, botnet raksasa bernama Aisuru telah meluncurkan lebih dari 1.300 serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS).

Salah satu serangan ini bahkan mencetak rekor baru, mencapai puncaknya pada kecepatan 29.7 Terabit per detik (Tbps).

Aisuru adalah layanan botnet-for-hire (dapat disewa) yang menyediakan pasukan perangkat router dan IoT (Internet of Things) yang telah disusupi.

Perangkat ini dikompromikan melalui kerentanan yang sudah diketahui atau melalui serangan brute-force pada kredensial yang lemah.

Para peneliti keamanan siber global, memperkirakan bahwa botnet ini menggunakan antara satu hingga empat juta host yang terinfeksi di seluruh dunia.

Skala Ancaman yang Belum Pernah Terjadi

Botnet Aisuru dikendalikan oleh kriminal siber yang menyewakan sebagian dari kekuatan botnet tersebut kepada pihak lain untuk melancarkan serangan DDoS.

Serangan bervolume super besar (hyper-volumetric attack) terbesar yang dikendalikan oleh Aisuru terjadi pada kuartal ketiga (Q3) tahun 2025 dan berhasil dimitigasi. Serangan ini memecahkan rekor sebelumnya, yaitu 22.2 Tbps, yang juga diyakini berasal dari Aisuru.

Bahkan, Microsoft baru-baru ini mengungkapkan bahwa botnet yang sama menyerang jaringan Azure mereka dengan serangan DDoS besar sebesar 15 Tbps yang diluncurkan dari 500.000 alamat IP yang berbeda.

Baca juga: Menangkal Botnet

Detail Serangan Pemecah Rekor

Peneliti melaporkan bahwa sejak awal tahun 2025, mereka telah berhasil memitigasi 2.867 serangan Aisuru. Hampir 45% di antaranya adalah serangan hyper-volumetric yaitu serangan yang melebihi 1 Tbps atau 1 miliar paket per detik (Bpps).

Serangan pemecah rekor 29.7 Tbps berlangsung selama 69 detik dan menggunakan teknik yang disebut UDP carpet-bombing.

Teknik ini mengarahkan traffic “sampah” ke rata-rata 15.000 port tujuan per detik, membuat layanan online target lumpuh total.

Gangguan Internet Regional

Dampak dari serangan Aisuru sangat merusak sehingga jumlah traffic yang dihasilkan dapat mengganggu Penyedia Layanan Internet (ISP), bahkan jika ISP tersebut bukan target langsung serangan.

Peneliti menegaskan bahwa jika traffic serangan Aisuru dapat mengganggu infrastruktur internet di suatu negara, bayangkan apa yang bisa dilakukannya jika diarahkan langsung ke:

  • ISP yang tidak terlindungi.
  • Infrastruktur Kritis (listrik, air).
  • Layanan Kesehatan dan Layanan Darurat.
  • Sistem Militer.

Ancaman ini menunjukkan bahwa serangan siber skala Tbps bukan lagi hanya masalah internal perusahaan yang diserang, tetapi menjadi ancaman terhadap stabilitas internet regional.

Peningkatan Serangan Hyper Volumetric

Data statistik dari peneliti menunjukkan bahwa serangan DDoS hyper-volumetric dari botnet Aisuru meningkat secara stabil sepanjang tahun ini, mencapai 1.304 insiden pada Q3 2025 saja.

Aisuru dilaporkan menargetkan perusahaan di berbagai sektor, termasuk gaming, penyedia hosting, telekomunikasi, dan layanan keuangan dengan masif.

Serangan DDoS yang melebihi 100 Juta paket per detik (Mpps) meningkat sebesar 189% Kuartal-ke-Kuartal (QoQ), dan serangan yang melebihi 1 Tbps meningkat lebih dari dua kali lipat (227%) QoQ.

Baca juga: Panduan Menghadapi Serangan Botnet

Masalah Waktu Respons

Mayoritas serangan Aisuru berakhir dalam waktu kurang dari 10 menit. Waktu serangan yang sangat singkat ini meninggalkan sedikit waktu bagi tim pertahanan dan layanan on-demand untuk merespons.

Meskipun singkat, gangguan yang ditimbulkannya bisa parah, dan pemulihan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Tim teknik dan operasional harus melalui proses multi langkah yang kompleks untuk mengembalikan sistem kritis online dan memulihkan layanan yang aman.

Geografi Serangan

Meskipun Q3 tidak mencapai tingkat jumlah serangan DDoS seperti Q1, tren tahun 2025 secara keseluruhan jauh lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada Q3, Cloudflare mencatat bahwa mereka memitigasi rata-rata 3.780 serangan DDoS setiap jam. Sebagian besar serangan berasal dari negara-negara seperti:

  • Indonesia.
  • Thailand.
  • Bangladesh.
  • Ekuador.

Dan mereka menargetkan beberapa negara seperti:

  • Cina.
  • Turki.
  • Jerman.
  • Brasil.
  • Amerika Serikat.

Kasus Aisuru ini menjadi pengingat serius bagi pemilik perangkat IoT dan router untuk selalu memperbarui firmware dan menggunakan kata sandi yang kuat guna mencegah perangkat mereka direkrut ke dalam botnet raksasa yang merusak stabilitas internet global.

 

 

 

 

Baca artikel lainnya: 

  • AI Ray Dieksploitasi Jadi Botnet Cryptomining
  • IoT Murah Gerbang Botnet ke Jaringan Anda
  • Botnet Ganas Serang Industri Game dan Perusahaan Teknologi
  • Tanpa Sadar Banyak Pengguna Android TV Indonesia Menjadi Botnet
  • Kill Switch Botnet Mozi
  • Merek Router Terkenal Dikuasai Botnet
  • ESET Ambil Bagian dalam Operasi Penumpasan Botnet Zloader
  • Emotet Botnet Spam Email Paling Berbahaya, Lumpuh!!
  • Hitam Kelamnya Botnet
  • Serba-serbi Pasar Gelap dan Botnet

 

 

 

Sumber berita:

 

WeLiveSecurity

Post navigation

Previous Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

Related Stories

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
3 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

December 5, 2025
Kedok Privasi Telegram Kedok Privasi Telegram
2 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kedok Privasi Telegram

December 4, 2025
Klien YouTube SmartTube di Android Disusupi Malware Klien YouTube SmartTube di Android Disusupi Malware
3 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Klien YouTube SmartTube di Android Disusupi Malware

December 4, 2025

Recent Posts

  • Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
  • Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
  • DragonForce Jadi Kartel Ransomware
  • Kedok Privasi Telegram
  • Malware GlassWorm Kembali Bawa 24 Ekstensi Palsu
  • Klien YouTube SmartTube di Android Disusupi Malware
  • Scam AI Natal Incar Pengguna Android
  • Stop Post Detail Kerja di Medsos
  • Doxxing Ancaman Retribusi Digital
  • Olymp Loader Malware Assembly Canggih

Daftar Artikel

Categories

  • Edukasi
  • Mobile Security
  • News Release
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi
  • Tips & Tricks

You may have missed

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat
3 min read
  • Teknologi

Botnet Pecah Rekor Indonesia Terlibat

December 5, 2025
Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram
3 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kontroversi dan Risiko Penggunaan Telegram

December 5, 2025
DragonForce Jadi Kartel Ransomware DragonForce Jadi Kartel Ransomware
3 min read
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis

DragonForce Jadi Kartel Ransomware

December 5, 2025
Kedok Privasi Telegram Kedok Privasi Telegram
2 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Kedok Privasi Telegram

December 4, 2025

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.