Skip to content

PROSPERITA IT NEWS

Informasi seputar IT Security

  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Teknologi
  • Ransomware
  • Tips & Tricks
  • Home
  • Teknologi
  • Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya

7 min read
Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya

Credit image: Freepix

Phising yang didukung AI jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan phising biasa. Phising AI dapat terus berkembang dan belajar sendiri bagaimana menjadi ancaman yang tak terdeteksi, sambil terus menyempurnakan dirinya sendiri dari setiap kesalahan. Berikut pemaparannya.

Dalam lanskap ancaman siber yang terus berkembang, phising tetap menjadi salah satu vektor serangan yang paling umum dan efektif.

Namun, dengan munculnya kecerdasan buatan (AI), teknik phising mengalami transformasi yang signifikan, menjadikannya jauh lebih canggih, personal, dan sulit untuk dideteksi dibandingkan dengan metode tradisional.

Phising yang didukung AI bukan lagi sekadar email atau pesan teks generik, ia memanfaatkan kemampuan AI untuk:

  • Meniru komunikasi manusia dengan tingkat akurasi yang mencengangkan.
  • Menganalisis data korban secara mendalam.
  • Beradaptasi dengan respons mereka secara real-time.

Baca juga: Skema Phising Kredensial

Perbedaan Phising Tradisional dan Phising AI

Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya
Credit image: Freepix

 

Perbedaan utama terletak pada tingkat personalisasi dan kecerdasan serangan. Phising biasa seringkali:

  • Bersifat massal.
  • Menggunakan template generik yang ditujukan kepada banyak korban sekaligus.
  • Kesalahan tata bahasa.
  • Alamat email palsu yang jelas.
  • Permintaan yang mencurigakan menjadi ciri khasnya.

Sebaliknya, phising AI memanfaatkan kemampuan pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk menghasilkan pesan yang sangat mirip dengan gaya penulisan individu atau perusahaan yang ditiru.

AI dapat menganalisis riwayat komunikasi korban, preferensi, dan bahkan interaksi media sosial untuk menyusun pesan yang sangat relevan dan meyakinkan.

Selain itu, phising AI dapat menggunakan deepfake untuk meniru suara atau wajah seseorang dalam panggilan telepon atau video, meningkatkan tingkat kepercayaan korban secara signifikan.

Kelebihan Phising AI bagi Penyerang

  • Tingkat Personalisasi yang Tinggi: AI memungkinkan penyerang untuk membuat pesan yang sangat spesifik dan relevan dengan minat, hubungan, atau situasi korban saat ini, sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
  • Kemampuan Meniru yang Lebih Akurat: AI dapat meniru gaya bahasa, nada bicara, dan pola komunikasi individu atau organisasi dengan presisi yang jauh lebih tinggi daripada metode manual.
  • Adaptasi Real-time: AI dapat menganalisis respons korban dan menyesuaikan taktik serangan secara real-time, menjadikannya lebih sulit untuk dideteksi dan diatasi.
  • Skalabilitas dan Efisiensi: AI dapat mengotomatisasi pembuatan dan pengiriman pesan phising dalam skala besar dengan tingkat personalisasi yang tinggi, menghemat waktu dan sumber daya penyerang.
  • Penggunaan Deepfake: Kemampuan AI untuk menghasilkan deepfake audio dan video membuka dimensi baru dalam penipuan, memungkinkan penyerang untuk meniru interaksi langsung dengan korban.

Baca juga: Program Pelatihan Anti Phising

Kekurangan Phising AI bagi Penyerang:

Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya
Credit image: Freepix

 

Kebutuhan Data dan Sumber Daya yang Signifikan:

Melatih model AI untuk menghasilkan serangan phising yang efektif memerlukan akses ke sejumlah besar data dan sumber daya komputasi yang signifikan.

Kompleksitas Pengembangan dan Pemeliharaan:

Membuat dan memelihara sistem phising AI yang canggih memerlukan keahlian khusus dalam AI dan keamanan siber.

Potensi Deteksi oleh Sistem Keamanan AI:

Seiring perkembangan phising AI, sistem keamanan yang didukung AI juga dikembangkan untuk mendeteksi anomali dan pola serangan yang lebih halus.

Risiko Kesalahan dan Ungkapan:

Meskipun canggih, model AI berpotensi melakukan kesalahan atau menghasilkan pesan yang tidak sepenuhnya meyakinkan, yang dapat menjadi petunjuk bagi korban.

Cara Penanggulangan Phising AI

Menghadapi ancaman phising AI memerlukan pendekatan berlapis yang menggabungkan kesadaran pengguna, teknologi canggih, dan praktik keamanan yang kuat:

  • Peningkatan Kesadaran Pengguna yang Lebih Canggih: Pelatihan keamanan siber harus ditingkatkan untuk membekali pengguna dengan kemampuan mengenali taktik phising AI yang lebih halus, termasuk kewaspadaan terhadap deepfake dan pesan yang terlalu personal.
  • Implementasi Otentikasi Multi-Faktor (MFA) yang Kuat: MFA menjadi semakin penting dalam mencegah akses tidak sah meskipun kredensial berhasil dicuri melalui phising AI.
  • Penggunaan Solusi Keamanan Berbasis AI: Menerapkan sistem keamanan yang memanfaatkan AI untuk mendeteksi anomali komunikasi, pola serangan yang mencurigakan, dan konten berbahaya dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
  • Verifikasi Berlapis untuk Permintaan Sensitif: Menerapkan proses verifikasi berlapis untuk setiap permintaan informasi sensitif atau tindakan keuangan, terutama jika diterima melalui komunikasi elektronik.
  • Pendidikan tentang Deepfake: Meningkatkan kesadaran tentang bahaya deepfake dan cara mengidentifikasi potensi manipulasi audio dan video.
  • Penggunaan Alat Deteksi Deepfake: Mengimplementasikan alat dan teknologi yang dirancang untuk mendeteksi manipulasi media digital.
  • Kebijakan dan Prosedur yang Ketat: Mengembangkan dan memberlakukan kebijakan dan prosedur yang ketat terkait penanganan informasi sensitif dan komunikasi internal/eksternal.
  • Pelaporan Insiden yang Cepat: Mendorong pengguna untuk segera melaporkan setiap komunikasi yang mencurigakan agar tim keamanan dapat melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca juga: Metode Serangan Phising Deepfake

Menghadapi evolusi phising yang didukung AI memerlukan kewaspadaan yang lebih tinggi dan adopsi strategi keamanan yang lebih canggih.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan, kelebihan, kekurangan, dan cara penanggulangannya, individu dan organisasi dapat memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman siber yang semakin cerdas ini.

 

 

 

 

Baca artikel lainnya: 

  • Evolusi Serangan Phising
  • Apa yang Menyebabkan Phising Sulit Dideteksi
  • Operasi Phising Penyalahgunaan Pencarian Windows
  • Tautan Phising dan Fitur Pelacakan
  • Serangan Phising Semakin Cepat Beradaptasi dengan Situasi Terkini
  • Phising 101
  • Klik Tautan Phising Ini yang Harus Dilakukan
  • Perusahaan Indonesia Biang Kerok Phising Terbesar
  • Phising Induk Ragam Serangan

 

 

Sumber berita:

 

WeLiveSecurity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Phising yang didukung AI jauh lebih berbahaya jika dibandingkan dengan phising biasa. Phising AI dapat terus berkembang dan belajar sendiri bagaimana menjadi ancaman yang tak terdeteksi, sambil terus menyempurnakan dirinya sendiri dari setiap kesalahan. Berikut pemaparannya.

Dalam lanskap ancaman siber yang terus berkembang, phising tetap menjadi salah satu vektor serangan yang paling umum dan efektif.

Namun, dengan munculnya kecerdasan buatan (AI), teknik phising mengalami transformasi yang signifikan, menjadikannya jauh lebih canggih, personal, dan sulit untuk dideteksi dibandingkan dengan metode tradisional.

Phising yang didukung AI bukan lagi sekadar email atau pesan teks generik, ia memanfaatkan kemampuan AI untuk:

  • Meniru komunikasi manusia dengan tingkat akurasi yang mencengangkan.
  • Menganalisis data korban secara mendalam.
  • Beradaptasi dengan respons mereka secara real-time.

Baca juga: Skema Phising Kredensial

Perbedaan Phising Tradisional dan Phising AI

Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya
Credit image: Freepix

 

Perbedaan utama terletak pada tingkat personalisasi dan kecerdasan serangan. Phising biasa seringkali:

  • Bersifat massal.
  • Menggunakan template generik yang ditujukan kepada banyak korban sekaligus.
  • Kesalahan tata bahasa.
  • Alamat email palsu yang jelas.
  • Permintaan yang mencurigakan menjadi ciri khasnya.

Sebaliknya, phising AI memanfaatkan kemampuan pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk menghasilkan pesan yang sangat mirip dengan gaya penulisan individu atau perusahaan yang ditiru.

AI dapat menganalisis riwayat komunikasi korban, preferensi, dan bahkan interaksi media sosial untuk menyusun pesan yang sangat relevan dan meyakinkan.

Selain itu, phising AI dapat menggunakan deepfake untuk meniru suara atau wajah seseorang dalam panggilan telepon atau video, meningkatkan tingkat kepercayaan korban secara signifikan.

Kelebihan Phising AI bagi Penyerang

  • Tingkat Personalisasi yang Tinggi: AI memungkinkan penyerang untuk membuat pesan yang sangat spesifik dan relevan dengan minat, hubungan, atau situasi korban saat ini, sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
  • Kemampuan Meniru yang Lebih Akurat: AI dapat meniru gaya bahasa, nada bicara, dan pola komunikasi individu atau organisasi dengan presisi yang jauh lebih tinggi daripada metode manual.
  • Adaptasi Real-time: AI dapat menganalisis respons korban dan menyesuaikan taktik serangan secara real-time, menjadikannya lebih sulit untuk dideteksi dan diatasi.
  • Skalabilitas dan Efisiensi: AI dapat mengotomatisasi pembuatan dan pengiriman pesan phising dalam skala besar dengan tingkat personalisasi yang tinggi, menghemat waktu dan sumber daya penyerang.
  • Penggunaan Deepfake: Kemampuan AI untuk menghasilkan deepfake audio dan video membuka dimensi baru dalam penipuan, memungkinkan penyerang untuk meniru interaksi langsung dengan korban.

Baca juga: Program Pelatihan Anti Phising

Kekurangan Phising AI bagi Penyerang:

Phising yang Didukung AI Jauh Lebih Berbahaya
Credit image: Freepix

 

Kebutuhan Data dan Sumber Daya yang Signifikan:

Melatih model AI untuk menghasilkan serangan phising yang efektif memerlukan akses ke sejumlah besar data dan sumber daya komputasi yang signifikan.

Kompleksitas Pengembangan dan Pemeliharaan:

Membuat dan memelihara sistem phising AI yang canggih memerlukan keahlian khusus dalam AI dan keamanan siber.

Potensi Deteksi oleh Sistem Keamanan AI:

Seiring perkembangan phising AI, sistem keamanan yang didukung AI juga dikembangkan untuk mendeteksi anomali dan pola serangan yang lebih halus.

Risiko Kesalahan dan Ungkapan:

Meskipun canggih, model AI berpotensi melakukan kesalahan atau menghasilkan pesan yang tidak sepenuhnya meyakinkan, yang dapat menjadi petunjuk bagi korban.

Cara Penanggulangan Phising AI

Menghadapi ancaman phising AI memerlukan pendekatan berlapis yang menggabungkan kesadaran pengguna, teknologi canggih, dan praktik keamanan yang kuat:

  • Peningkatan Kesadaran Pengguna yang Lebih Canggih: Pelatihan keamanan siber harus ditingkatkan untuk membekali pengguna dengan kemampuan mengenali taktik phising AI yang lebih halus, termasuk kewaspadaan terhadap deepfake dan pesan yang terlalu personal.
  • Implementasi Otentikasi Multi-Faktor (MFA) yang Kuat: MFA menjadi semakin penting dalam mencegah akses tidak sah meskipun kredensial berhasil dicuri melalui phising AI.
  • Penggunaan Solusi Keamanan Berbasis AI: Menerapkan sistem keamanan yang memanfaatkan AI untuk mendeteksi anomali komunikasi, pola serangan yang mencurigakan, dan konten berbahaya dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
  • Verifikasi Berlapis untuk Permintaan Sensitif: Menerapkan proses verifikasi berlapis untuk setiap permintaan informasi sensitif atau tindakan keuangan, terutama jika diterima melalui komunikasi elektronik.
  • Pendidikan tentang Deepfake: Meningkatkan kesadaran tentang bahaya deepfake dan cara mengidentifikasi potensi manipulasi audio dan video.
  • Penggunaan Alat Deteksi Deepfake: Mengimplementasikan alat dan teknologi yang dirancang untuk mendeteksi manipulasi media digital.
  • Kebijakan dan Prosedur yang Ketat: Mengembangkan dan memberlakukan kebijakan dan prosedur yang ketat terkait penanganan informasi sensitif dan komunikasi internal/eksternal.
  • Pelaporan Insiden yang Cepat: Mendorong pengguna untuk segera melaporkan setiap komunikasi yang mencurigakan agar tim keamanan dapat melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca juga: Metode Serangan Phising Deepfake

Menghadapi evolusi phising yang didukung AI memerlukan kewaspadaan yang lebih tinggi dan adopsi strategi keamanan yang lebih canggih.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan, kelebihan, kekurangan, dan cara penanggulangannya, individu dan organisasi dapat memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman siber yang semakin cerdas ini.

 

 

 

 

Baca artikel lainnya: 

  • Evolusi Serangan Phising
  • Apa yang Menyebabkan Phising Sulit Dideteksi
  • Operasi Phising Penyalahgunaan Pencarian Windows
  • Tautan Phising dan Fitur Pelacakan
  • Serangan Phising Semakin Cepat Beradaptasi dengan Situasi Terkini
  • Phising 101
  • Klik Tautan Phising Ini yang Harus Dilakukan
  • Perusahaan Indonesia Biang Kerok Phising Terbesar
  • Phising Induk Ragam Serangan

 

 

Sumber berita:

 

WeLiveSecurity

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Continue Reading

Previous: Memahami Risiko Ancaman Siber di Era Kecerdasan Buatan
Next: Asupan GenAI Bikin PhaaS Darcula Makin Menyeramkan

Related Stories

Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang!
3 min read
  • Teknologi

Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang

June 11, 2025
BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita
2 min read
  • Sektor Bisnis

BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita

June 11, 2025
Ponsel Anda Dilacak Pahami Tandanya Apakah Ponsel Anda Dilacak? Ini Tandanya
3 min read
  • Mobile Security
  • Sektor Personal

Ponsel Anda Dilacak Pahami Tandanya

June 11, 2025

Recent Posts

  • Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang
  • BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita
  • Ponsel Anda Dilacak Pahami Tandanya
  • ClickFix Memanfaatkan Perilaku Manusia
  • Ancaman Senyap yang Mengintai Kendali Sistem Anda (RAT)
  • Bahaya Ransomware Play 900 Organisasi Jadi Korban
  • Ponsel Buat Anak Sakit Fisik Mental dan Sosial
  • Bahaya Akun Online Terlantar
  • Evolusi Berbahaya Malware Android Crocodilus
  • Mengapa Produk “Kedaluwarsa” (End-of-Life)Sangat Berbahaya bagi Bisnis

Daftar Artikel

Categories

  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi
  • Tips & Tricks

You may have missed

Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang!
3 min read
  • Teknologi

Lebih dari 84.000 Server Email Roundcube Berisiko Diserang

June 11, 2025
BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita
2 min read
  • Sektor Bisnis

BladedFeline Mata-mata dalam Jaringan Kita

June 11, 2025
Ponsel Anda Dilacak Pahami Tandanya Apakah Ponsel Anda Dilacak? Ini Tandanya
3 min read
  • Mobile Security
  • Sektor Personal

Ponsel Anda Dilacak Pahami Tandanya

June 11, 2025
ClickFix Memanfaatkan Perilaku Manusia ClickFix Memanfaatkan Perilaku Manusia
3 min read
  • Teknologi

ClickFix Memanfaatkan Perilaku Manusia

June 11, 2025

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.