Kehidupan digital kita akan selalu terikat dengan kehidupan di dunia nyata membawa tantangan baru bagi orangtua, pengasuh dan guru dalam menjaga kehidupan digital anak
Bukan hanya karena penting untuk mengajari anak-anak cara membaca dan memahami informasi secara online dan secara umum menavigasi internet.
Tapi juga memahami risiko besar yang mengintai secara online, yang bisa mengancam kehidupan digital mereka dan mempengaruhi kehidupan di dunia nyata.
Karenanya penting bagi orang tua dan pendidik untuk tahu bagaimana menjaga kehidupan digital anak dan membimbing anak-anak dan remaja menuju kehidupan digital yang aman.
Baca juga: Bahaya Posting Foto Anak Online |
1. Otentikasi yang Kuat
Sama seperti orang dewasa, anak-anak berjuang dengan keamanan kata sandi. Anda dapat membantu mereka dengan menjelaskan mengapa mereka harus menggunakan kata sandi yang kuat dan unik dan kemudian merahasiakannya.
Dan bahkan dengan gim video mereka, kata sandi yang kuat akan melindungi inventaris gim mereka dari siapapun yang mencoba mencurinya.
Mereka harus mempertimbangkan untuk menggunakan frasa sandi, daripada kata-kata sederhana dan mudah ditebak, yang terdiri dari berbagai kata dan jenis karakter dan panjang daripada pendek
Tetapi tidak terlalu panjang atau rumit untuk dihafal. Sesuatu seperti, “HarryPotterDan5AnakNaga!” jauh lebih baik daripada, katakanlah, “123456”.
Pastikan untuk menekankan bahwa kata sandi mereka tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, serta lapisan keamanan tambahan (otentikasi dua faktor) harus disertakan. Jika perlu, bantu mereka mengaturnya dan lindungi akun online yang menyimpan data paling pribadi mereka.
2. Informasi Personal Bersifat Pribadi
Meskipun penting untuk menekankan nilai data kepada anak-anak, namun remaja yang lebih tua pun tidak selalu memahami implikasi sepenuhnya dari menyerahkan informasi pribadi mereka secara online, seperti risiko menjadi korban phising.
Jelaskan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh membuka tautan dari siapa pun yang tidak mereka kenal. Jika seorang teman mengirim sesuatu melalui aplikasi perpesanan, mereka harus selalu mengonfirmasi apakah tautan tersebut benar-benar dikirim oleh teman tersebut,
Dan yang terpenting, pastikan bahwa mereka tahu bahwa mereka tidak boleh memberikan nama lengkap, nomor ID, alamat, atau detail perbankan mereka kepada siapa pun.
Sebagai orang tua atau pendidik harus mempertimbangkan risiko, bahwa sangat mungkin bahwa anak-anak dan remaja akan melanggar aturan. Jadi beri tahu mereka bahwa, jika ini terjadi karena suatu alasan, mereka tidak boleh mengungkapkan dimana bersekolah, atau alamat rumah mereka.
Baca juga: Cyberbullying Kompleksitas Kehidupan Remaja |
3. Data Mereka Penting
Tumbuh di era digital berarti semua data Anda akan diolah secara online, baik di platform pemerintah atau media sosial.
Mereka sudah menggunakan sistem pengenalan wajah, menyimpan data kesehatan yang dikumpulkan oleh wearable device, memiliki nilai mereka di database online dan memberikan detail pribadi mereka untuk mendaftar di platform video game.
Di sisi lain, penting bagi mereka untuk memahami bagaimana data ini dapat digunakan, jelaskan bahwa:
- Bagi bisnis untuk membuat profil mereka.
- Bagi media sosial untuk menargetkan mereka untuk iklan.
- Bagi pemerintah yang ingin mengumpulkan informasi tentang warganya.
- Dan data adalah sumber pendapatan bagi peretas yang dapat menggunakannya untuk penipuan. aktivitas.
4. Berbagi Tidak Selalu Peduli
Di satu sisi, perangkat seluler seperti laptop, ponsel, dan tablet telah menambahkan makna baru pada konsep “komputer pribadi”. Tetapi komputer dibuat untuk digunakan oleh pengguna individu, bukan untuk dibagikan.
Remaja mungkin tidak mengetahui hal ini dan cenderung berbagi perangkat mereka dengan teman saat menunjukkan gambar, atau bermain video game.
Namun, bahkan jika ini terjadi, itu harus selalu dilakukan di bawah pengawasan mereka. Bukan hanya untuk masalah keamanan tetapi juga untuk melindungi informasi pribadi mereka.
Dan untuk berjaga-jaga, ingatkan juga mereka untuk tidak pernah meminjamkan perangkat mereka kepada seseorang yang tidak mereka kenal dan ini bukan untuk diperdebatkan.
Baca juga: 6 Langkah Memilih Smartwatch untuk Anak |
5. Mengawasi orang asing
Satu lagi topik yang tidak boleh dihindari oleh orang tua dan pendidik adalah “bahaya orang asing”. Selain memberi tahu anak-anak untuk tidak memasuki mobil orang asing, ingatkan mereka bahwa internet hanyalah tempat umum besar yang penuh dengan orang asing. Jelaskan apa yang mungkin terjadi, dengan asumsi skenario terburuk, dan bagaimana mencegah dampaknya.
Anak-anak Anda harus tahu bahwa internet adalah tempat di mana orang-orang yang tersembunyi di balik komputer dapat menjadi jahat. Semakin banyak informasi yang dibagikan anak-anak, semakin besar potensi bahayanya.
Atau semakin tinggi kemungkinan bahwa orang dewasa yang berniat buruk akan dapat memperoleh dan kemudian memanfaatkan kepercayaan dan persahabatan mereka lalu menggunakannya untuk mengeksploitasi mereka.
Ajari anak untuk berhati-hati, tidak hanya dengan orang yang tidak mereka kenal, tetapi juga dengan orang yang mereka kenal. Jelaskan arti dari konsep-konsep seperti cyberbullying dan grooming kepada mereka
Dan bagaimana orang asing meluangkan waktu untuk membangun persahabatan palsu dan mengelabui remaja untuk berbagi data pribadi dan bahkan konten seksual, yang dapat mengakibatkan intimidasi, ketakutan, dan potensi bahaya fisik.
Bimbing mereka melalui dunia yang liar ini
Mengarahkan anak-anak melalui bahaya dunia fisik dan dunia maya bisa sangat menantang, bahkan sulit untuk orang dewasa. Selain itu, remaja tidak selalu mendengarkan pendapat orang dewasa tentang internet.
Oleh karena itu, jangan menolak atau mengutuk mereka untuk aplikasi yang mereka gunakan atau game yang mereka mainkan, bergabunglah dengan mereka, dengan membantu mereka memasang aplikasi tersebu.
Dengan meluangkan waktu untuk bermain game bersama mereka. Buat akun, bagikan konten, diskusikan kemungkinan bahaya, dan jadikan pengalaman Anda sendiri sebagai bagian dari percakapan.
Karena itu, Anda mungkin masih khawatir tentang jenis situs web apa yang dikunjungi anak-anak Anda atau berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk online. Di sinilah teknologi seperti perangkat lunak parental control berperan.
Teknologi keamanan parental control dapat melindungi anak-anak dari konten berbahaya. Perangkat lunak ini bisa dianggap sebagai bentuk perawatan, daripada semacam kontrol yang dipaksakan.
Ini bisa sangat berguna dengan anak-anak yang lebih kecil, setidaknya sampai mereka tumbuh lebih besar dan dapat mengurus diri mereka sendiri.
Menjaga kehidupan digital anak penting, tapi mengapa tidak merencanakan rehat sejenak dari teknologi untuk anak-anak dan seluruh keluarga? Kita semua terkadang terlalu terpikat pada layar, sehingga melupakan kebersamaan keluarga.
Baca lainnya: |
Sumber berita: