Skip to content

PROSPERITA IT NEWS

Informasi seputar IT Security

  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Edukasi
  • Mobile Security
  • Teknologi
  • Ransomware
  • Tips & Tricks
  • Home
  • Teknologi
  • Indonesia, Surganya Peretas?
  • Teknologi

Indonesia, Surganya Peretas?

2 min read

Credit image: Pixabay

Era teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini memiliki dua mata pisau. Jika digunakan dengan benar akan memberikan nilai positif bagi kemajuan dan perekonomian suatu negara, namun jika digunakan secara tidak bertanggungjawab dapat menjadi ancaman yang serius terutama bagi generasi muda.

Menurut Akamai report, Indonesia telah menjadi surga bagi para penjahat cyber sejak 2013 yang lalu. Di tahun yang sama, Telematika Sharing Vision menyampaikan hasil penelitiannya* bahwa Indonesia mendapat 42.000 serangan dunia maya per hari. Data 2016** menunjukan dari 1.627 kasus yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada tahun 2016, 1.207 kasus atau sekitar 70% merupakan kasus kejahatan dunia maya atau cyber crime.

Siapakah Mereka?

Belum ada data resmi dari Kepolisian Republik Indonesia atau instansi berwenang lainnya yang menyebutkan siapakah para peretas yang menggunakan fasilitas internet di Indonesia itu. Namun sejak 2012 – April 2015, Subdit IT/Cyber Crime menangkap 497 orang tersangka kasus cyber crime, 389 orang di antaranya merupakan warga negara asing, dan 108 orang merupakan warga negara Indonesia.

Menurut Yudhi Kukuh, Technical Consultat PT Prosperita – ESET Indonesia, menemukan siapa yang bertanggungjawab dibalik sebuah kejahatan cyber sangatlah sulit. Tapi kami menemukan makin banyak data yang menunjukkan pelaku cyber crime berasal dari Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan menyusul temuan penyebaran malware Remote Access Trojan lokal di Indonesia secara terbuka melalui beberapa forum lokal. Pelaku menjajakan berbagai program RAT dengan harga yang cukup terjangkau.

Penjualan malware Remote Access Trojan di forum lokal

Kejahatan cyber di Indonesia polanya mirip dengan kejahatan narkoba. Jika dulu Indonesia hanya menjadi sasaran kejahatan cyber, dengan besarnya jumlah pengguna internet yang kini mencapai 88.1 juta pengguna (data APJII), Indonesia telah berubah menjadi sarang pelaku kejahatan cyber.

“Sejak akhir 2016 kami sudah memprediksi kemunculan banyak malware lokal, terlebih lagi dengan mudahnya orang mendapatkan script yang disebar secara cuma-cuma atau diperjualbelikan dengan harga yang murah di dunia bawah tanah atau dark web menjadi salah satu pemicu semakin maraknya kejahatan siber di Indonesia. Temuan ini semakin “menguatkan” prediksi itu,” lanjut Yudhi.

Harapan kami seluruh pihak, baik pemerintah, korporasi maupun seluruh lapisan masyarakat bersama-sama melakukan gerakan “Sadar Kejahatan Cyber”. Pemerintah melakukan kampanye anti kejahatan cyber bagi masyarakat terutama orang-tua agar anak-anak mereka terlindung dari kejahatan cyber dan lebih jauh lagi tidak terlibat dalam kejahatan cyber. Bagi korporasi harus memiliki program edukasi yang jelas dan berkala untuk setiap personel terkait keamanan data.

ESET sebagai salah satu pengembang antimalware terus mengedukasi berbagai lapisan masyarakat yang aktif menggunakan perangkat untuk memastikan seluruh perangkat yang terhubung ke dalam jaringan sudah menggunakan antimalware. Begitu pula setiap mailserver harus sudah terlindungi dari spam dan malware. Keamanan cyber saat ini telah menjadi keharusan.

Sumber Berita

http://tekno.kompas.com/
http://www.cnnindonesia.com/

Tags: Cyber security ESET Amnesty ESET Trade in Ransomware surga peretas

Post navigation

Previous Ransomware Erebus Miliki Fitur Bypass UAC
Next Mirai Versi Windows Muncul

Related Stories

Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising
4 min read
  • Teknologi

Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising

October 15, 2025
Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp
4 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp

October 15, 2025
Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor
3 min read
  • Teknologi

Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor

October 15, 2025

Recent Posts

  • TigerJack Target Baru Curi Kripto
  • Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising
  • Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp
  • Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor
  • Ancaman Ganda Oracle Peretas Curi Data Lewat Celah Kritis
  • Ancaman Terkuat 2025 AI Generating Phising
  • Risiko Akhir Windows 10
  • Spyware Android Baru Menyamar Jadi WhatsApp dan TikTok
  • Taktik Canggih Peretas Mencuri Data Rahasia Lewat Asisten Coding AI
  • Varian Baru Chaos Enkripsi Selektif & Penghancuran Data

Daftar Artikel

Categories

  • Edukasi
  • Mobile Security
  • News Release
  • Ransomware
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal
  • Teknologi
  • Tips & Tricks

You may have missed

TigerJack Target Baru Curi Kripto TigerJack Target Baru Curi Kripto
5 min read
  • Sektor Bisnis
  • Sektor Personal

TigerJack Target Baru Curi Kripto

October 16, 2025
Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising
4 min read
  • Teknologi

Grokking Saat AI Sebarkan Tautan Phising

October 15, 2025
Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp
4 min read
  • Sektor Personal
  • Teknologi

Worm Canggih Curi Data Bank dari WhatsApp

October 15, 2025
Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor
3 min read
  • Teknologi

Kerentanan Tunggal Menjadi Operasi Multi Vektor

October 15, 2025

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.